Membaca Al-Quran Saat Haid: Menelisik Dalil dan Pendapat Empat Mazhab

Membaca Al-Quran merupakan ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Namun, bagi perempuan yang sedang haid, terdapat pertanyaan mengenai hukum membaca Al-Quran. Apakah diperbolehkan bagi perempuan haid untuk membaca Al-Quran?

Pertanyaan ini telah menjadi perdebatan panjang di kalangan para ulama. Ada yang berpendapat bahwa perempuan haid boleh membaca Al-Quran, sementara yang lain melarangnya. Untuk memahami lebih dalam mengenai hukum membaca Al-Quran saat haid, mari kita telisik dalil dan pendapat empat mazhab dalam Islam.

Dalil yang Mendukung Perbolehkan Membaca Al-Quran Saat Haid

Beberapa dalil yang mendukung perbolehkan membaca Al-Quran saat haid antara lain:

* Hadits Riwayat Ibnu Majah: Hadits ini menceritakan tentang seorang perempuan yang sedang haid, kemudian dia membaca Al-Quran. Nabi Muhammad SAW tidak melarangnya.

* Hadits Riwayat At-Tirmidzi: Hadits ini menceritakan tentang seorang perempuan yang sedang haid, kemudian dia membaca Al-Quran. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Bacalah, karena sesungguhnya Al-Quran itu suci."

Pendapat Empat Mazhab

Terdapat perbedaan pendapat di antara empat mazhab dalam Islam mengenai hukum membaca Al-Quran saat haid. Berikut adalah ringkasan pendapat masing-masing mazhab:

* Mazhab Hanafi: Mazhab Hanafi berpendapat bahwa perempuan haid boleh membaca Al-Quran, tetapi tidak boleh menyentuh mushaf (kitab suci Al-Quran).

* Mazhab Maliki: Mazhab Maliki berpendapat bahwa perempuan haid boleh membaca Al-Quran, tetapi tidak boleh menyentuh mushaf.

* Mazhab Syafi'i: Mazhab Syafi'i berpendapat bahwa perempuan haid tidak boleh membaca Al-Quran, baik dengan menyentuh mushaf maupun tidak.

* Mazhab Hanbali: Mazhab Hanbali berpendapat bahwa perempuan haid tidak boleh membaca Al-Quran, baik dengan menyentuh mushaf maupun tidak.

Alasan Perbedaan Pendapat

Perbedaan pendapat di antara empat mazhab mengenai hukum membaca Al-Quran saat haid disebabkan oleh perbedaan penafsiran terhadap dalil-dalil yang ada.

* Mazhab Hanafi dan Maliki: Kedua mazhab ini berpendapat bahwa dalil-dalil yang mendukung perbolehkan membaca Al-Quran saat haid lebih kuat.

* Mazhab Syafi'i dan Hanbali: Kedua mazhab ini berpendapat bahwa dalil-dalil yang melarang membaca Al-Quran saat haid lebih kuat.

Kesimpulan

Hukum membaca Al-Quran saat haid masih menjadi perdebatan di kalangan para ulama. Terdapat perbedaan pendapat di antara empat mazhab dalam Islam.

Bagi perempuan yang sedang haid, sebaiknya berkonsultasi dengan ulama yang terpercaya untuk mendapatkan jawaban yang lebih pasti. Hal ini penting untuk menjaga kesucian dan kehormatan Al-Quran.