Hukum Pidana Di Luar Kodifikasi Pasca Diberlakukannya KUHP yang Baru** **

1. Perbedaan Hukum Pidana Di Dalam dan Di Luar Kodifikasi Pasca KUHP Baru Hukum pidana di dalam kodifikasi merujuk pada peraturan-peraturan yang telah disusun dan disahkan dalam bentuk undang-undang atau kode hukum tertentu, seperti Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Sebaliknya, hukum pidana di luar kodifikasi pasca diberlakukannya KUHP yang baruup peraturan-peraturan yang tidak termasuk dalam KUHP, seperti peraturan pemerintah, keputusan pengadilan, dan doktrin hukum yang berkembang. 2. Jenis-Jenis Tindak Pidana Kekerasan Seksual Menurut Undang-Undang Tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual Undang-Undang Tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual di Indonesia mengatur berbagai jenis tindak pidana kekerasan seksual, termasuk pelecehan seksual, pemerkosaan, eksploitasi seksual, dan penyalahgunaan kekuasaan. Setiap jenis tindak pidana ini memiliki definisi dan sanksi yang berbeda sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. 3. Penegakan Hukum Terhadap Tindak Pidana Kekerasan Seksual Sebelum Undang-Undang Baru Sebelum diberlakukannya Undang-Undang Tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual, penegakan hukum terhadap t pidana kekerasan seksual di Indonesia lebih bersifat umum dan tidak spesifik. Proses penuntutan dan penegakan hukum sering kali menghadapi kendala seperti kurangnya bukti yang jelas dan kesulitan dalam mendapatkan kesaksian korban. 4. Penegakan Hukum Terhadap Tindak Pidana Kekerasan Seksual Pasca Undang-Undang Baru Pasca diberlakukannya Undang-Undang Tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual, penegakan hukum terhadap tindak pidana kekerasan seksual menjadi lebih terstruktur dan spesifik. Dengan adanya undang-undang yang khusus, diharapkan proses penuntutan dan penegakan hukum dapat lebih efektif dan memberikan perlindungan yang lebih baik bagi korban. Kesimpulan:** Dengan adanya perbedaan antara hukum pidana di dalam dan di luar kodifikasi pasca KUHP yang baru, serta penerapan Undang-Undang Tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual, diharapkan penegakan hukum terhadap tindak pidana kekerasan seksual di Indonesia dapat lebih baik dan memberikan keadilan yang lebih besar bagi korban.