Dampak Banjir di Kabupaten Gresik, Jawa Timur

Banjir merupakan bencana alam yang sering terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Salah satu daerah yang baru-baru ini mengalami banjir adalah Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Banjir ini disebabkan oleh luapan Kali Lamong yang merupakan anak Sungai Bengawan Solo. Banjir terjadi setelah hujan intensitas tinggi melanda wilayah tersebut. Menurut Kepala Pelaksana BPBD Gresik, Tarso Sagito, banjir awalnya hanya menggenangi lima desa. Namun, hingga saat ini, banjir telah meluas menjadi delapan desa di dua kecamatan. Delapan desa yang terkena dampak banjir adalah Dapet, Wotan Sarr, Banjar Aqung, Sekarpurth, Pucung, Lundo, Sedapurklagen, dan Deliksumber. Dampak banjir ini sangat merugikan masyarakat setempat. Tinggi genangan air di masing-masing desa berbeda-beda, sehingga sejumlah akses jalan kampung terputus. Selain itu, lahan persawahan dan tambak juga tidak bisa diakses oleh para petani. Hal ini tentu berdampak pada kehidupan ekonomi masyarakat yang bergantung pada sektor pertanian. Pemerintah daerah dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik telah melakukan upaya penanganan banjir ini. Namun, perlu adanya pendekatan yang lebih holistik dan berkelanjutan untuk mengatasi masalah banjir ini. Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan sistem drainase dan pengelolaan sungai. Selain itu, perlu juga adanya edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan dan tidak melakukan aktivitas yang dapat merusak alam. Dalam menghadapi bencana banjir, solidaritas dan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat sangatlah penting. Dengan adanya kerjasama yang baik, diharapkan dapat mengurangi dampak buruk dari banjir dan mempercepat proses pemulihan pasca-banjir. Dalam kesimpulan, banjir di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, memiliki dampak yang signifikan terhadap kehidupan masyarakat setempat. Upaya penanganan banjir perlu dilakukan secara holistik dan berkelanjutan, dengan melibatkan pemerintah dan masyarakat. Dengan demikian, diharapkan dapat mengurangi dampak buruk dari banjir dan meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap bencana alam.