Seni Bela Diri Korea di Bawah Bayang-Bayang Penjajahan Jepang: Perjuangan Melestarikan Warisan **

Penjajahan Jepang di Korea (1910-1945) merupakan periode kelam dalam sejarah Korea, yang berdampak besar pada berbagai aspek kehidupan, termasuk seni bela diri. Di bawah pemerintahan Jepang, seni bela diri Korea, seperti Taekwondo, mengalami tekanan dan perubahan signifikan. Pertama, Jepang berusaha untuk menghapus identitas Korea dengan melarang praktik seni bela diri tradisional dan menggantikannya dengan seni bela diri Jepang seperti Judo dan Kendo. Hal ini dilakukan untuk melemahkan semangat nasionalisme Korea dan menanamkan budaya Jepang. Kedua, seni bela diri Korea dipaksa untuk beradaptasi dengan sistem Jepang. Banyak praktisi seni bela diri Korea terpaksa mempelajari dan mengajarkan seni bela diri Jepang, yang mengakibatkan hilangnya beberapa teknik dan tradisi asli. Ketiga, meskipun menghadapi tekanan, seni bela diri Korea tetap bertahan. Para praktisi seni bela diri Korea secara diam-diam terus melatih dan mengembangkan keterampilan mereka, menjaga tradisi mereka tetap hidup. Mereka menggunakan seni bela diri sebagai simbol perlawanan terhadap penjajahan Jepang. Kesimpulan:** Meskipun mengalami tekanan dan perubahan selama penjajahan Jepang, seni bela diri Korea berhasil bertahan dan bahkan berkembang. Perjuangan para praktisi seni bela diri Korea untuk melestarikan warisan mereka menjadi bukti kekuatan dan ketahanan budaya Korea. Pengalaman ini mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga identitas budaya dan melawan penindasan, serta bagaimana seni bela diri dapat menjadi simbol perlawanan dan persatuan.