Keuntungan Menggunakan Bentuk Pasif dalam Berbicara dan Menulis

Bentuk pasif dalam berbicara dan menulis adalah salah satu aspek penting dalam bahasa Inggris yang perlu dipahami dan dikuasai. Dalam artikel ini, kita akan membahas keuntungan menggunakan bentuk pasif dalam berbicara dan menulis, serta contoh penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu keuntungan utama menggunakan bentuk pasif adalah kemampuannya untuk menekankan objek dari suatu tindakan daripada subjeknya. Dalam kalimat pasif, objek menjadi fokus utama, sementara subjek menjadi bagian yang kurang penting. Hal ini dapat membantu dalam menyampaikan informasi dengan lebih jelas dan efektif. Selain itu, penggunaan bentuk pasif juga dapat memberikan kesan netral dan objektif dalam berbicara dan menulis. Dalam beberapa situasi, terutama dalam laporan atau berita, penting untuk menjaga keberimbangan dan menghindari pengaruh subjektivitas. Dengan menggunakan bentuk pasif, kita dapat menghindari menunjukkan siapa yang melakukan tindakan dan fokus pada apa yang terjadi. Contoh penggunaan bentuk pasif dalam kehidupan sehari-hari adalah dalam laporan kejahatan. Misalnya, "Kemarin malam sekolah kami dirampok. Beberapa perlengkapan diambil. Jendela dipecahkan. Televisi dan dua komputer dicuri. Akhirnya, semua kertas ujian akhir disalin." Dalam kalimat pasif, fokus utama adalah pada apa yang terjadi, bukan pada siapa yang melakukannya. Selain itu, dalam konteks perjalanan, penggunaan bentuk pasif juga dapat memberikan kesan netral dan objektif. Misalnya, "Kelas kami pergi ke gunung akhir pekan lalu. Di sepanjang jalan, kami melihat banyak perkebunan teh di sebelah kanan dan kiri. Danau kami kunjungi. Ikan kami tangkap dan kami panggang di atas api. Kami makan siang lezat di tepi danau." Dalam kalimat pasif, fokus utama adalah pada apa yang dilakukan, bukan pada siapa yang melakukannya. Dalam situasi lain, seperti saat menceritakan pengalaman pribadi, penggunaan bentuk pasif juga dapat memberikan kesan netral dan objektif. Misalnya, "Saudariku mengunjungi restoran Thailand. Dia memesan mie. Mie itu dimasak oleh koki, dan disajikan oleh pelayan di meja. Dia makan mie itu. Rasanya sangat lezat." Dalam kalimat pasif, fokus utama adalah pada apa yang terjadi, bukan pada siapa yang melakukannya. Dalam olahraga, penggunaan bentuk pasif juga dapat memberikan kesan netral dan objektif. Misalnya, "Anak-anak pergi ke lapangan sepak bola. Mereka mengenakan pakaian olahraga. Mereka membawa bola. Mereka bermain sepak bola." Dalam kalimat pasif, fokus utama adalah pada apa yang dilakukan, bukan pada siapa yang melakukannya. Dalam kesimpulan, penggunaan bentuk pasif dalam berbicara dan menulis memiliki banyak keuntungan. Dengan menekankan objek daripada subjek, bentuk pasif dapat membantu menyampaikan informasi dengan lebih jelas dan efektif. Selain itu, penggunaan bentuk pasif juga dapat memberikan kesan netral dan objektif dalam berbicara dan menulis. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan menguasai penggunaan bentuk pasif dalam bahasa Inggris.