Dokumen dan Prosedur Pengajuan Izin Kuasa Hukum Bidang Perpajakan

Pada tanggal 5 Februari 2024, Peraturan Ketua Pengadilan Pajak Nomor PER-1/PP/2024 tentang Tata Cara Permohonan Izin Kuasa Hukum pada Pengadilan Pajak telah ditetapkan. Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal 12 April 2024. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan dokumen dan prosedur yang harus diikuti dalam pengajuan izin kuasa hukum bidang perpajakan.

Apa itu kuasa hukum?

Kuasa hukum bidang perpajakan adalah orang perseorangan yang dapat mendampingi atau mewakili para pihak yang bersengketa dalam beracara di Pengadilan Pajak. Namun, sebelum dapat beracara di Pengadilan Pajak, setiap individu harus memperoleh izin kuasa hukum perpajakan.

Dokumen yang harus dilampirkan untuk memperoleh izin kuasa hukum bidang perpajakan:

1. Daftar riwayat hidup: Siapkan daftar riwayat hidup sesuai dengan format yang tercantum dalam Lampiran I PER-1/PP/2024.

2. Kartu Tanda Penduduk (KTP): Lampirkan salinan KTP yang masih berlaku.

3. Ijazah Sarjana atau Diploma IV: Lampirkan salinan ijazah dari perguruan tinggi yang terakreditasi atau surat keputusan penyetaraan ijazah lulusan perguruan tinggi di luar negeri oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti).

4. Dokumen yang menunjukkan pengetahuan dan keahlian perpajakan: Lampirkan dokumen yang menunjukkan bahwa Anda memiliki pengetahuan yang luas dan keahlian tentang peraturan perundang-undangan perpajakan. Dokumen ini dapat berupa ijazah sarjana atau diploma IV di bidang administrasi fiskal, akuntansi, dan/atau perpajakan dari perguruan tinggi yang terakreditasi, ijazah Diploma III perpajakan dari perguruan tinggi yang terakreditasi, brevet perpajakan dari instansi atau lembaga penyelenggara brevet perpajakan, atau surat atau dokumen yang menunjukkan pengalaman bekerja pada instansi pemerintah di bidang teknis perpajakan.

5. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP): Lampirkan salinan NPWP Anda.

Dengan melengkapi dokumen-dokumen di atas, Anda dapat mengajukan izin kuasa hukum bidang perpajakan di Pengadilan Pajak. Pastikan untuk mematuhi persyaratan yang telah ditetapkan dalam Peraturan Ketua Pengadilan Pajak Nomor PER-1/PP/2024.

Dengan adanya izin kuasa hukum perpajakan, Anda dapat dengan percaya diri beracara di Pengadilan Pajak dan mendapatkan perlindungan hukum yang diperlukan dalam penyelesaian sengketa perpajakan.