Perbedaan Proses Akuntansi Perusahaan Dagang dan Perusahaan Jas

Proses akuntansi untuk perusahaan dagang hampir sama dengan akuntansi untuk perusahaan jasa. Namun, ada beberapa perbedaan yang perlu diperhatikan. Salah satu perbedaan utama adalah adanya transaksi jual beli barang dagangan dalam perusahaan dagang. Transaksi ini akan mempengaruhi pembelian dan penjualan barang dagangan. Dalam perusahaan dagang, selain transaksi penjualan dan pembelian barang dagangan, juga terdapat penerimaan dan pengeluaran kas. Transaksi ini berbeda dengan akuntansi untuk perusahaan jasa yang tidak memiliki transaksi barang dagangan. Prosedur akuntansi untuk perusahaan dagang juga sedikit berbeda. Dalam perusahaan dagang, perlu dilakukan pencatatan persediaan barang dagangan. Persediaan ini harus dihitung dan dicatat secara berkala untuk memastikan bahwa nilai persediaan yang ada sesuai dengan jumlah yang sebenarnya. Hal ini penting untuk menghindari kerugian atau kelebihan persediaan yang dapat mempengaruhi keuangan perusahaan. Selain itu, dalam perusahaan dagang juga perlu dilakukan pencatatan harga pokok penjualan. Harga pokok penjualan adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi atau memperoleh barang dagangan yang dijual. Pencatatan harga pokok penjualan ini penting untuk menghitung laba atau rugi yang dihasilkan dari penjualan barang dagangan. Dalam akuntansi perusahaan jasa, tidak ada transaksi jual beli barang dagangan, sehingga tidak perlu dilakukan pencatatan persediaan atau harga pokok penjualan. Namun, perusahaan jasa juga memiliki transaksi penerimaan dan pengeluaran kas yang perlu dicatat dengan teliti. Dalam kesimpulan, proses akuntansi untuk perusahaan dagang memiliki beberapa perbedaan dengan akuntansi untuk perusahaan jasa. Perusahaan dagang harus memperhatikan transaksi jual beli barang dagangan, pencatatan persediaan, dan harga pokok penjualan. Sedangkan perusahaan jasa fokus pada transaksi penerimaan dan pengeluaran kas.