Takabur, Benih Kerusakan Diri **

** Sahabatku sekalian, Hari ini, aku ingin mengajak kita merenung sejenak tentang sebuah sifat yang seringkali merayap tanpa disadari, yaitu takabur. Takabur, seperti benih yang ditanam di hati, perlahan tumbuh menjadi pohon yang menjulang tinggi, menaungi diri sendiri dan menghalangi cahaya bagi orang lain. Takabur adalah penyakit hati yang berbahaya. Ia membuat kita merasa lebih tinggi dari orang lain, menganggap diri sendiri sempurna, dan meremehkan orang lain. Takabur membuat kita buta terhadap kekurangan diri, menutup telinga terhadap kritik, dan menolak nasihat. Bayangkan, sebuah pohon yang tumbuh terlalu tinggi, akarnya akan mudah tercabut oleh angin. Begitu pula dengan orang yang takabur, ia mudah terjatuh dan hancur karena tidak memiliki pondasi yang kuat. Takabur membuat kita kehilangan teman, kehilangan kesempatan, dan kehilangan kesempatan untuk belajar dan berkembang. Sahabatku, marilah kita hindari sifat takabur. Marilah kita belajar rendah hati, menghargai orang lain, dan selalu berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Ingatlah, kesombongan adalah awal dari kehancuran, sedangkan kerendahan hati adalah kunci menuju kebahagiaan dan kesuksesan. Semoga kita semua dapat terhindar dari sifat takabur dan senantiasa hidup dalam kerendahan hati. Terima kasih.