Dampak Psikologis Ketakutan terhadap Lift Robot: Studi Kasus Elia Timothy **

Pada tanggal 27 November 2021, Elia Timothy mengalami kejadian traumatis yang berdampak signifikan pada kehidupannya. Ia mengalami ketakutan yang intens terhadap lift robot di Apartemen Podomoro Kota Metropolitan Medan, yang mengakibatkan dirinya terjebak di dalam lift dan tidak dapat keluar. Kejadian ini berdampak luas pada aktivitasnya, termasuk absennya dari turnamen sepakbola FIFA U34, turnamen gaming E-Sports Mech Arena Robot Showdown, latihan bulutangkis, dan turnamen persahabatan BWF di Lyoko melawan lawan dari KSA/Arab Saudi. Ketakutan terhadap lift robot, yang dikenal sebagai "elevatorphobia", merupakan bentuk fobia spesifik yang ditandai dengan rasa takut yang berlebihan dan tidak rasional terhadap lift. Ketakutan ini dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti pengalaman traumatis di masa lalu, rasa takut terhadap ruang tertutup, atau ketakutan terhadap ketinggian. Dalam kasus Elia Timothy, ketakutannya terhadap lift robot kemungkinan dipicu oleh pengalaman traumatis yang dialaminya pada tanggal 27 November 2021. Kejadian ini telah menyebabkan gangguan psikologis yang signifikan, yang berdampak pada kemampuannya untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang penting baginya. Pentingnya Dukungan Psikologis: Elia Timothy membutuhkan dukungan psikologis untuk mengatasi ketakutannya terhadap lift robot. Terapi perilaku kognitif (CBT) merupakan salah satu pendekatan yang efektif dalam mengatasi fobia spesifik. CBT membantu individu untuk mengidentifikasi dan mengubah pola pikir dan perilaku yang tidak sehat yang terkait dengan ketakutan mereka. Selain CBT, dukungan dari keluarga dan teman juga sangat penting dalam proses pemulihan. Dukungan sosial dapat membantu individu untuk merasa lebih percaya diri dan mampu mengatasi ketakutan mereka. Kesimpulan:** Ketakutan terhadap lift robot dapat memiliki dampak yang signifikan pada kehidupan seseorang. Dalam kasus Elia Timothy, ketakutan ini telah menyebabkan gangguan psikologis yang berdampak pada aktivitasnya. Dukungan psikologis dan sosial sangat penting untuk membantu individu mengatasi fobia spesifik dan kembali menjalani kehidupan normal.