Dampak Pekerja Seks Anak di Bawah Umur di Kabupaten Lembat

Bab 2: Penelitian tentang Dampak Pekerja Seks Anak di Bawah Umur di Kabupaten Lembata Dalam bab ini, akan dibahas hasil penelitian tentang dampak pekerja seks anak di bawah umur di Kabupaten Lembata. Penelitian ini bertujuan untuk memahami konsekuensi sosial, psikologis, dan fisik yang dialami oleh anak-anak yang terlibat dalam pekerjaan seks di bawah umur. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei dan wawancara terhadap anak-anak yang terlibat dalam pekerjaan seks di Kabupaten Lembata. Sampel penelitian terdiri dari anak-anak usia 10-17 tahun yang telah terlibat dalam pekerjaan seks selama minimal 6 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang terlibat dalam pekerjaan seks di bawah umur mengalami dampak yang serius pada berbagai aspek kehidupan mereka. Secara sosial, mereka sering mengalami stigmatisasi dan diskriminasi dari masyarakat. Mereka juga rentan menjadi korban eksploitasi dan kekerasan seksual. Dari segi psikologis, anak-anak ini sering mengalami gangguan mental seperti depresi, kecemasan, dan trauma. Mereka juga mengalami kesulitan dalam membangun hubungan yang sehat dan stabil dengan orang lain. Dalam beberapa kasus, anak-anak ini juga mengalami gangguan perilaku dan penyalahgunaan zat. Dampak fisik yang dialami oleh anak-anak yang terlibat dalam pekerjaan seks di bawah umur juga sangat signifikan. Mereka berisiko tinggi terkena penyakit menular seksual, kehamilan remaja, dan cedera fisik akibat kekerasan yang mereka alami. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti kemiskinan, kurangnya pendidikan, dan ketidakadilan gender berperan dalam meningkatnya jumlah anak-anak yang terlibat dalam pekerjaan seks di Kabupaten Lembata. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang komprehensif dari pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait untuk melindungi anak-anak ini dan mencegah terjadinya pekerjaan seks anak di bawah umur. Dalam bab selanjutnya, akan dibahas langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah ini dan melindungi hak-hak anak-anak di Kabupaten Lembata.