Apakah Semua Ayat Al-Quran Bisa Di-Mansukh? Kritik Terhadap Pandangan Ekstrem

Dalam dunia Islam, terdapat berbagai macam penafsiran dan pemahaman terhadap Al-Quran. Salah satu isu yang sering diperdebatkan adalah mengenai konsep "mansukh" atau ayat yang dibatalkan. Pandangan ekstrem yang menyatakan bahwa semua ayat Al-Quran bisa di-mansukh, menimbulkan kontroversi dan perlu dikaji secara kritis. Artikel ini akan membahas kritik terhadap pandangan ekstrem tersebut, dengan fokus pada pemahaman yang lebih seimbang dan sesuai dengan prinsip-prinsip dasar Islam.

Menelusuri Konsep Mansukh dalam Al-Quran

Konsep mansukh dalam Al-Quran merujuk pada ayat yang dibatalkan atau diubah oleh ayat lain yang datang kemudian. Hal ini didasarkan pada beberapa ayat Al-Quran sendiri, seperti surat Al-Baqarah ayat 106 yang menyatakan, "Tidaklah Kami menghapuskan suatu ayat atau membatalkannya melainkan Kami datangkan yang lebih baik atau yang semisalnya. Apakah kamu tidak mengetahui?" Ayat ini menunjukkan bahwa Allah SWT dapat mengubah atau membatalkan hukum yang telah ditetapkan sebelumnya dengan hukum yang lebih baik atau setara.

Kritik Terhadap Pandangan Ekstrem

Pandangan ekstrem yang menyatakan bahwa semua ayat Al-Quran bisa di-mansukh, memiliki beberapa kelemahan. Pertama, pandangan ini bertentangan dengan prinsip dasar Islam yang menekankan bahwa Al-Quran adalah kitab suci yang sempurna dan tidak berubah. Jika semua ayat bisa di-mansukh, maka Al-Quran menjadi tidak konsisten dan tidak dapat diandalkan sebagai sumber hukum dan pedoman hidup.

Kedua, pandangan ini membuka peluang untuk penafsiran yang subjektif dan manipulatif. Jika semua ayat bisa di-mansukh, maka siapa pun dapat mengklaim bahwa ayat tertentu telah dibatalkan dan menggantinya dengan penafsiran mereka sendiri. Hal ini dapat menyebabkan perpecahan dan konflik di dalam umat Islam.

Ketiga, pandangan ini mengabaikan konteks historis dan sosial dari wahyu Al-Quran. Ayat-ayat Al-Quran diturunkan secara bertahap dalam kurun waktu tertentu dan dalam konteks sosial yang berbeda. Oleh karena itu, memahami ayat-ayat Al-Quran harus dilakukan dengan mempertimbangkan konteksnya, bukan dengan mengabaikannya.

Pemahaman yang Lebih Seimbang

Pemahaman yang lebih seimbang mengenai konsep mansukh adalah dengan mengakui bahwa hanya sebagian kecil ayat Al-Quran yang di-mansukh. Ayat-ayat yang di-mansukh umumnya berkaitan dengan hukum-hukum yang bersifat sementara dan disesuaikan dengan kondisi sosial tertentu. Sementara itu, ayat-ayat yang bersifat universal dan fundamental, seperti tauhid, akidah, dan moral, tetap berlaku sepanjang masa.

Kesimpulan

Pandangan ekstrem yang menyatakan bahwa semua ayat Al-Quran bisa di-mansukh, tidak hanya bertentangan dengan prinsip dasar Islam, tetapi juga membuka peluang untuk penafsiran yang subjektif dan manipulatif. Pemahaman yang lebih seimbang adalah dengan mengakui bahwa hanya sebagian kecil ayat Al-Quran yang di-mansukh, dan ayat-ayat tersebut umumnya berkaitan dengan hukum-hukum yang bersifat sementara. Penting untuk memahami Al-Quran secara komprehensif, dengan mempertimbangkan konteks historis dan sosialnya, serta prinsip-prinsip dasar Islam.