Sebuah Pagi di Kehidupan Seorang Mahasisw

Pagi itu, matahari terbit dengan sinarnya yang memancar ke seluruh penjuru kota. Senja, seorang mahasiswa semester akhir, terbangun dengan segar. Dia mengucek-ngucek mata, berusaha mengusir kantuk yang masih nyata. Setelah bangun dari tempat tidur, Senja berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan siap memulai hari yang baru. Setelah mandi selesai, Senja merapikan rambutnya yang sebahu dan mengikatnya dengan karet rambut. Dia kemudian menuju ke dapur untuk sarapan. Di atas meja makan, ibunya telah menyiapkan nasi goreng, telur dadar, dan secangkir teh. Senja senang melihat sarapannya dan makan dengan lahap. Setelah sarapan, Senja bergegas mengambil tas kuliahnya yang sudah disiapkan semalam. Dia melihat ke dalam tasnya untuk memastikan bahwa dia membawa semua buku dan alat tulis yang diperlukan. Setelah yakin semuanya ada, Senja mengucapkan selamat tinggal kepada ibunya dan berangkat ke kampus. Sesampainya di kampus, Senja langsung menuju ruang kelas. Dia adalah salah satu siswa yang selalu datang tepat waktu setiap hari. Guru pengampu mata kuliah hari itu adalah Pak Budi, seorang dosen yang terkenal dengan ketegasannya. Pak Budi berbicara dengan serius tentang topik yang akan dibahas hari itu dan membagikan tugas untuk dikerjakan di rumah. Setelah kuliah selesai, Senja bertemu dengan teman-temannya di kantin kampus. Mereka memutuskan untuk makan siang bersama sebelum melanjutkan kegiatan mereka masing-masing. Sambil makan siang, mereka bercerita tentang kuliah, tugas, dan acara-acara kampus yang akan datang. Senja juga meminta saran dari teman-temannya mengenai proyek akhir yang sedang dia kerjakan. Setelah makan siang, Senja bergegas menuju perpustakaan untuk menemui teman kuliahnya. Mereka berencana untuk bekerja sama untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Pak Budi. Di perpustakaan, mereka saling membantu mengumpulkan referensi, membaca buku teks, dan berdiskusi tentang topik yang akan dibahas. Pagi itu, Senja merasa sangat produktif dan bersemangat untuk menghadapi hari yang penuh dengan kegiatan akademik. Dia merasa bersyukur memiliki rutinitas yang teratur dan teman-teman yang selalu mendukungnya. Senja tahu bahwa setiap pagi adalah kesempatan baru untuk belajar dan tumbuh sebagai seorang mahasiswa.