Hubungan antara Rumah Tangga Konsumen (RTK) dan Rumah Tangga Produsen (RTP) dalam Kegiatan Ekonomi Nasional
Dalam kegiatan ekonomi nasional, terdapat hubungan yang erat antara Rumah Tangga Konsumen (RTK) dan Rumah Tangga Produsen (RTP). RTK, yang terdiri dari seluruh masyarakat Indonesia, bekerja untuk mencari nafkah di RTP atau dunia usaha. Mereka memperoleh penghasilan yang kemudian digunakan untuk membeli barang dan jasa yang dihasilkan oleh RTP melalui pasar. Dari sudut pandang RTP, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, para produsen menghasilkan barang dan jasa yang dijual di pasar. Untuk itu, RTP memerlukan sumber daya produktif dari RTK, seperti tenaga kerja, lahan atau tanah, modal usaha, dan sebagainya. Sumber daya ini sebagian disediakan oleh rumah tangga, terutama dalam bentuk tenaga kerja. Sebagai balas jasa, RTP memberikan upah atau gaji untuk tenaga kerja, sewa untuk lahan atau tanah, dan bunga atau dividen untuk modal usaha. Dengan adanya arus barang dan jasa produktif dari RTK ke RTP, terjadi juga arus uang untuk pembayaran dari RTP ke RTK. Arus uang ini berupa penghasilan atau pendapatan masyarakat. Selain itu, pemerintah juga berperan dalam kegiatan ekonomi nasional dengan melakukan transaksi dengan RTK maupun RTP. Sebagian angkatan kerja dari sektor pemerintah juga menerima balas jasa atau penghasilan, namun sebagian penghasilan RTK harus dibayarkan kepada pemerintah sebagai pajak. Selain hubungan antara RTP dan RTK, terdapat juga hubungan antara RTP, RTK, pemerintah, dan masyarakat luar negeri. RTP juga melakukan pembelian berbagai kebutuhan di pasar barang, seperti peralatan kantor, mesin, kendaraan, barang elektronik, dan sebagainya. Namun, RTP juga harus membayar pajak kepada pemerintah. Sebagian uang dari pajak digunakan oleh pemerintah untuk membayar pensiun dan memberikan subsidi kepada RTK dan RTP, seperti subsidi beras, pupuk, BBM, dan sebagainya. Meskipun pemerintah membeli barang dan jasa di pasar barang, mereka tidak dapat menjual hasil produksinya yang berupa barang dan jasa untuk kepentingan umum, seperti jalan raya, jembatan, keamanan, dan sebagainya. Hasil produksi Badan Usaha Milik Negara, seperti jasa kereta api, BBM, pos dan telekomunikasi, dan sebagainya, tidak dimasukkan dalam kelompok pemerintah, melainkan dimasukkan dalam kelompok atau sektor RTP (badan usaha atau perusahaan). Dengan demikian, hubungan antara RTP, RTK, pemerintah, dan masyarakat luar negeri sangat kompleks dan saling terkait dalam kegiatan ekonomi nasional.