Distribusi Organisme di Indonesia: Kosmopolit atau Akademik?

Organisme yang ada di Indonesia memiliki distribusi yang beragam. Beberapa organisme dapat ditemukan di seluruh wilayah Indonesia, sementara yang lain hanya ada di daerah tertentu. Namun, apakah distribusi organisme tersebut membuatnya menjadi organisme yang bersifat kosmopolit atau akademik? Salah satu contoh organisme yang dapat ditemukan di Indonesia adalah burung pipit. Burung pipit dapat ditemukan di berbagai habitat di seluruh Indonesia, mulai dari hutan hujan tropis hingga padang rumput. Distribusi yang luas ini menunjukkan bahwa burung pipit termasuk dalam kategori organisme kosmopolit. Namun, tidak semua organisme di Indonesia memiliki distribusi yang luas. Misalnya, kera ekor panjang hanya dapat ditemukan di pulau Kalimantan. Distribusi yang terbatas ini menunjukkan bahwa kera ekor panjang termasuk dalam kategori organisme akademik. Selain itu, ada juga organisme yang memiliki distribusi yang terbatas karena faktor lingkungan. Misalnya, ikan air tawar tertentu hanya dapat ditemukan di danau-danau tertentu di Indonesia. Distribusi yang terbatas ini bukanlah karena organisme tersebut hanya ada di Indonesia, tetapi karena mereka hanya dapat bertahan hidup di lingkungan yang spesifik. Oleh karena itu, organisme seperti ini tidak dapat dikategorikan sebagai organisme kosmopolit atau akademik. Dalam kesimpulan, distribusi organisme di Indonesia dapat bervariasi. Beberapa organisme dapat ditemukan di seluruh wilayah Indonesia, sementara yang lain hanya ada di daerah tertentu. Organisme yang memiliki distribusi yang luas dapat dikategorikan sebagai organisme kosmopolit, sementara organisme yang memiliki distribusi yang terbatas dapat dikategorikan sebagai organisme akademik. Namun, ada juga organisme yang memiliki distribusi terbatas karena faktor lingkungan. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor ini saat mengkategorikan organisme berdasarkan distribusinya di Indonesia.