Peran Ilmuwan dalam Pengembangan Budaya Akademis di Indonesi

Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terdapat dua pendekatan yang dapat diambil, yaitu pendekatan fisis-biologis dan pendekatan psikis-spiritual. Selain itu, terdapat juga pendekatan individual dan sosial, serta pendekatan duniawi dan pendekatan uchrawi. Namun, dalam konteks pengembangan budaya akademis di Indonesia, terlihat adanya kecenderungan kuat bahwa ilmuwan lebih memilih terlibat dalam kegiatan praktis di dalam kehidupan masyarakat daripada mengembangkan budaya akademis dan teori-teori di dalam kampus. Di Indonesia, terjadi fenomena ledakan sarjana yang lebih cenderung berorientasi teknis dan praktis. Banyak sarjana, bahkan yang memiliki gelar S3 atau profesor, lebih memilih terlibat dalam kegiatan praktis di masyarakat daripada mengembangkan budaya akademis di kampus. Hal ini menyebabkan posisi-posisi politik praktis dan ekonomi praktis lebih sering ditempati oleh praktisi daripada ilmuwan. Di sisi lain, di dalam kehidupan kampus, terdapat sedikit ilmuwan (dosen) yang tertarik untuk mengembangkan wawasan, konsep, dan teori. Menulis buku juga belum menjadi budaya di kalangan para dosen, yang lebih fokus pada memberikan kuliah dengan pemahaman reseptif dari buku-buku yang tersedia. Kondisi ini juga mempengaruhi perkuliahan di kampus, di mana lebih populer memperebutkan jabatan struktural daripada jabatan fungsional. Upaya meningkatkan jabatan fungsional seringkali hanya dilakukan demi peningkatan pendapatan bulanan. Hal ini menyebabkan ilmu pengetahuan kehilangan nilai substansialnya, karena ilmuwan sendiri meninggalkan nilai-nilai tersebut. Alasan yang diberikan adalah bahwa kebenaran ilmiah secara positif tidak memberikan keuntungan langsung dalam kehidupan sehari-hari. Konsep filsafat dan teori-teori ilmiah hanya memberikan gambaran untuk kebaikan di masa depan, sedangkan teknologi lebih memberikan jaminan untuk memenuhi kebutuhan hari ini. Namun, perlu diingat bahwa teknologi dan perindustrian tidak dapat berkembang tanpa adanya kontribusi dari filsafat dan ilmu pengetahuan. Filsafat dan ilmu pengetahuan merupakan induk yang melahirkan teknologi dan perindustrian. Oleh karena itu, penting bagi ilmuwan untuk tetap mengembangkan budaya akademis dan teori-teori ilmiah, meskipun tidak memberikan keuntungan langsung dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, ilmuwan dapat memainkan peran penting dalam pengembangan budaya akademis di Indonesia. Dalam kesimpulan, peran ilmuwan dalam pengembangan budaya akademis di Indonesia sangatlah penting. Meskipun terdapat kecenderungan kuat untuk terlibat dalam kegiatan praktis, ilmuwan harus tetap fokus pada pengembangan budaya akademis dan teori-teori ilmiah. Dengan demikian, ilmu pengetahuan dan teknologi dapat berkembang secara berkelanjutan, dan Indonesia dapat menjadi negara yang memiliki budaya akademis yang kuat.