Mengenal Ciri-Ciri Hikayat: Sebuah Tinjauan Literatur

Sastra Indonesia kaya akan berbagai bentuk prosa, salah satunya adalah hikayat. Berbeda dengan novel atau cerpen yang lahir di era modern, hikayat memiliki ciri khas yang menjadikannya unik dan menarik untuk dikaji. Memahami ciri-ciri ini membantu kita mengapresiasi kekayaan sastra dan kearifan lokal yang terkandung di dalamnya.

Struktur Naratif yang Khas dalam Hikayat

Salah satu ciri utama hikayat terletak pada strukturnya yang cenderung episodis. Setiap peristiwa dalam hikayat seolah menjadi cerita mini yang utuh, namun tetap terikat dengan benang merah cerita utama. Alur cerita hikayat biasanya lurus, berjalan kronologis dari awal hingga akhir cerita. Konflik mulai muncul di tengah cerita dan mencapai klimaks menjelang akhir cerita. Penyelesaian konflik umumnya berakhir bahagia, dengan tokoh utama yang berhasil mengatasi segala rintangan.

Penggambaran Tokoh yang Unik dalam Hikayat

Tokoh-tokoh dalam hikayat seringkali digambarkan secara hitam putih: baik atau jahat, bijaksana atau bodoh. Tokoh protagonis biasanya memiliki sifat-sifat mulia, seperti keberanian, kesetiaan, dan kepatuhan pada nilai-nilai agama. Sebaliknya, tokoh antagonis digambarkan memiliki sifat-sifat tercela. Penggambaran tokoh yang hitam putih ini bertujuan untuk menyampaikan pesan moral yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca.

Latar yang Tidak Terikat Ruang dan Waktu dalam Hikayat

Hikayat seringkali tidak mencantumkan latar waktu dan tempat secara spesifik. Penggunaan frasa seperti "pada zaman dahulu kala" atau "di sebuah negeri antah berantah" merupakan hal yang umum dijumpai. Hal ini menunjukkan bahwa hikayat lebih menekankan pada pesan moral dan nilai-nilai universal yang terkandung dalam cerita, bukan pada detail faktual.

Bahasa Sastra yang Indah dalam Hikayat

Bahasa yang digunakan dalam hikayat cenderung klise dan statis, dengan banyak menggunakan kata-kata arkais dan ungkapan-ungkapan tradisional. Penggunaan bahasa kiasan, seperti perumpamaan dan metafora, juga menjadi ciri khas hikayat. Keindahan bahasa dalam hikayat bertujuan untuk meningkatkan nilai estetika karya sastra dan meninggalkan kesan mendalam bagi pembaca.

Unsur Fantasi dan Kepercayaan dalam Hikayat

Kehadiran unsur fantasi dan supranatural menjadi salah satu daya tarik hikayat. Tokoh-tokoh seperti jin, peri, atau hewan yang dapat berbicara kerap hadir mewarnai cerita. Unsur-unsur ini tidak hanya berfungsi sebagai penghibur, tetapi juga sarat akan makna dan simbolisme yang berkaitan dengan kepercayaan dan budaya masyarakat pada masa lampau.

Hikayat, dengan segala ciri khasnya, merupakan warisan sastra yang berharga. Memahami ciri-ciri ini membuka pintu bagi kita untuk menyelami nilai-nilai luhur, kearifan lokal, dan keindahan bahasa yang terkandung di dalamnya. Melalui pelestarian dan pengkajian hikayat, kita dapat menjaga warisan budaya Indonesia agar tetap hidup dan relevan di masa kini.