Pengaruh Penggunaan Smartphone terhadap Interaksi Sosial Guru dengan Siswa saat KBM Moving Class Rumpun Ilmu Sosial di SMAN 1 Cikalongwetan

Penggunaan smartphone telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari kita. Dalam dunia pendidikan, penggunaan smartphone juga semakin umum, termasuk di SMAN 1 Cikalongwetan. Namun, seiring dengan kemajuan teknologi ini, muncul pertanyaan tentang pengaruhnya terhadap interaksi sosial antara guru dan siswa saat KBM Moving Class rumpun ilmu sosial.

Pertama-tama, penting untuk memahami bahwa penggunaan smartphone dapat memiliki dampak positif dan negatif terhadap interaksi sosial. Dalam konteks KBM Moving Class, penggunaan smartphone dapat memfasilitasi komunikasi antara guru dan siswa. Guru dapat dengan mudah mengirim pesan atau materi pembelajaran kepada siswa melalui aplikasi pesan instan atau email. Hal ini memungkinkan guru untuk memberikan bahan pembelajaran tambahan atau memberikan umpan balik secara langsung kepada siswa.

Namun, penggunaan smartphone juga dapat mengganggu interaksi sosial antara guru dan siswa. Siswa mungkin tergoda untuk menggunakan smartphone mereka selama KBM Moving Class, mengabaikan interaksi langsung dengan guru dan teman sekelas. Hal ini dapat mengurangi kualitas interaksi sosial dan menghambat proses pembelajaran. Selain itu, penggunaan smartphone yang berlebihan juga dapat menyebabkan gangguan perhatian dan kecanduan, yang dapat mengganggu konsentrasi siswa dalam belajar.

Untuk mengatasi dampak negatif penggunaan smartphone, perlu ada kebijakan yang jelas dan tegas di SMAN 1 Cikalongwetan. Guru dan siswa perlu diberikan pemahaman tentang penggunaan yang tepat dan etis dari smartphone selama KBM Moving Class. Selain itu, perlu ada batasan waktu yang ditetapkan untuk penggunaan smartphone selama KBM Moving Class, sehingga siswa dapat fokus pada interaksi sosial dan pembelajaran.

Selain itu, penting juga untuk memanfaatkan teknologi smartphone secara positif dalam KBM Moving Class. Guru dapat menggunakan aplikasi pembelajaran interaktif atau platform online untuk meningkatkan interaksi sosial dengan siswa. Misalnya, guru dapat menggunakan aplikasi polling untuk melibatkan siswa dalam diskusi kelas atau menggunakan platform online untuk berbagi materi pembelajaran tambahan. Dengan memanfaatkan teknologi secara bijak, interaksi sosial antara guru dan siswa dapat ditingkatkan.

Dalam kesimpulan, penggunaan smartphone dalam KBM Moving Class rumpun ilmu sosial di SMAN 1 Cikalongwetan memiliki pengaruh yang kompleks terhadap interaksi sosial guru dan siswa. Meskipun penggunaan smartphone dapat memfasilitasi komunikasi dan memberikan manfaat tambahan dalam pembelajaran, penggunaan yang berlebihan dapat mengganggu interaksi sosial dan kualitas pembelajaran. Oleh karena itu, perlu ada kebijakan yang jelas dan pemahaman yang tepat tentang penggunaan smartphone selama KBM Moving Class. Dengan demikian, interaksi sosial yang positif dapat terjaga dan pembelajaran dapat berjalan dengan baik.