Kepercayaan dan Agama dalam Masyarakat Praaksara Indonesi

Pada dasarnya manusia adalah makhluk berkepercayaan dan beragama, seperti yang terlihat pada masyarakat praaksara di Indonesia. Pada zaman Megalitikum, atau zaman batu besar, manusia purba telah mengenal adanya kekuatan gaib atau supernatural yang di luar kemampuan manusia. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya bangunan-bangunan keagamaan seperti menhir, arca, dan punden berundak yang dibangun oleh mereka. Kepercayaan masyarakat praaksara dimulai ketika mereka tinggal di dalam gua-gua. Hal ini dapat dilihat dari peninggalan prasejarah berupa lukisan-lukisan di dinding gua-gua di berbagai daerah Indonesia. Lukisan-lukisan ini menunjukkan bahwa masyarakat prasejarah memiliki kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Mereka percaya bahwa ada kekuatan yang lebih besar yang mengatur dan mengendalikan kehidupan mereka. Kepercayaan dan agama memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat praaksara. Mereka memberikan struktur dan makna bagi kehidupan mereka, dan memberikan cara bagi mereka untuk menghubungkan diri dengan yang lebih besar dari diri mereka sendiri. Meskipun masyarakat praaksara tinggal dalam kondisi yang sederhana dan tidak mengenal tulisan, mereka masih mampu mengembangkan sistem kepercayaan yang kompleks dan bermakna. Dengan mempelajari kepercayaan dan agama dalam masyarakat praaksara, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang kehidupan mereka dan bagaimana mereka berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka. Ini juga dapat memberikan wawasan yang berharga tentang sifat manusia dan kebutuhan mereka untuk menghubungkan diri dengan yang lebih besar dari diri mereka sendiri.