Mengapa Ibrahim Memilih untuk Menyembelih Ismail?

Ibrahim, seorang tokoh agama yang dihormati, memiliki alasan yang berbeda mengapa ia memilih untuk menyembelih putranya, Ismail. Salah satu alasan yang dikemukakan oleh para ulama adalah bahwa pada saat itu, ada anggapan yang berkembang bahwa mengorbankan manusia untuk Allah adalah perbuatan yang tidak pantas. Ibrahim sangat mencintai Allah dan ingin menghilangkan anggapan tersebut. Namun, ketika Ibrahim dikaruniai seorang putra, kecintaannya kepada putranya membuatnya lupa akan keinginannya untuk memberantas anggapan yang salah tersebut. Namun, Allah mengingatkannya melalui mimpi. Perintah Allah dalam mimpi tersebut menunjukkan bahwa jika Allah menghendaki, tidak ada yang tidak pantas untuk dikorbankan, termasuk nyawa manusia sekalipun. Allah kemudian mengganti Ismail dengan seekor hewan sembelihan. Hal ini menunjukkan bahwa manusia tidak boleh dikorbankan tanpa alasan yang benar. Manusia boleh, bahkan wajib dikorbankan, namun hanya jika ada alasan yang benar dan sesuai dengan kehendak Allah. Dalam konteks ini, Ibrahim memilih untuk menyembelih Ismail sebagai bentuk pengorbanan yang sesuai dengan kehendak Allah. Tindakan ini mengajarkan kepada umat manusia bahwa pengorbanan yang benar adalah pengorbanan yang dilakukan dengan alasan yang benar dan sesuai dengan kehendak Allah. Dalam kesimpulannya, Ibrahim memilih untuk menyembelih Ismail karena ia ingin menghilangkan anggapan yang salah bahwa mengorbankan manusia untuk Allah adalah perbuatan yang tidak pantas. Allah mengingatkannya melalui mimpi bahwa jika Allah menghendaki, tidak ada yang tidak pantas untuk dikorbankan. Namun, Allah juga menunjukkan bahwa manusia tidak boleh dikorbankan tanpa alasan yang benar. Tindakan Ibrahim ini mengajarkan kepada umat manusia tentang pentingnya pengorbanan yang benar dan sesuai dengan kehendak Allah.