Kisah Si Miskin yang Seti

Pendahuluan: Si Miskin adalah seorang raja dari negeri kayangan yang kaya dan berkuasa. Namun, ia memilih untuk hidup sederhana di hutan, memakan buah-buahan dan hidup dengan rendah hati. Keputusan Si Miskin: Si Miskin memutuskan untuk meninggalkan kehidupan mewahnya dan hidup di hutan. Ia merasa bahwa kehidupan yang sederhana akan memberinya kedamaian dan kebahagiaan yang sejati. Meskipun banyak yang tidak memahami keputusannya, Si Miskin tetap teguh pada pilihannya. Kesetiaan Si Miskin: Meskipun hidup dalam keterbatasan, Si Miskin tetap setia pada pilihannya. Ia tidak pernah mengeluh dan selalu bersyukur atas apa yang dimilikinya. Setiap hari, ia bangun dengan rasa syukur dan menjalani hidup dengan penuh kebahagiaan. Meskipun tidak memiliki harta benda yang melimpah, Si Miskin merasa kaya dengan kehidupan yang sederhana dan penuh makna. Penghargaan dari Alam: Alam memberikan penghargaan pada kesetiaan Si Miskin. Buah-buahan di hutan tumbuh subur dan memberinya makanan yang cukup. Si Miskin merasa bahwa alam memberikan hadiah kepada mereka yang hidup dengan rendah hati dan menghargai keindahan alam. Ia merasa bahwa kehidupan di hutan adalah anugerah yang tak ternilai. Kesimpulan: Kisah Si Miskin mengajarkan kita tentang kesederhanaan, kesetiaan, dan penghargaan terhadap alam. Meskipun hidup dalam keterbatasan, Si Miskin bahagia dan hidup dengan penuh kebermaknaan. Ia mengajarkan kita bahwa kebahagiaan sejati tidak terletak pada harta benda, tetapi pada kehidupan yang sederhana dan penuh rasa syukur.