Bayangan Janji yang Hilang **

Mentari pagi menyinari wajah Rara, membangunkannya dari mimpi. Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu, hari di mana ia akan bertemu dengan sahabatnya, Maya, setelah sekian lama. Rara berjanji akan menemani Maya ke pameran seni, sebuah janji yang terucap dengan penuh semangat. Namun, saat Rara membuka ponselnya, sebuah pesan dari rekan kerjanya membuatnya terdiam. Sebuah proyek penting membutuhkan kehadirannya di luar kota, dan keberangkatannya harus dilakukan hari ini juga. Rara terjebak dalam dilema. Ia harus memilih antara janji kepada Maya dan tanggung jawab pekerjaannya. Rara mencoba menghubungi Maya, namun tak kunjung tersambung. Rasa bersalah menggerogoti hatinya. Ia tahu Maya sangat menantikan hari ini, dan Rara telah mengecewakannya. Akhirnya, dengan berat hati, Rara memutuskan untuk pergi ke luar kota. Sepanjang perjalanan, Rara tak henti-hentinya memikirkan Maya. Ia membayangkan kekecewaan di wajah sahabatnya, dan rasa bersalah itu semakin menggerogoti hatinya. Setibanya di kota tujuan, Rara langsung menghubungi Maya. Ia meminta maaf atas ketidakhadirannya dan menjelaskan situasi yang terjadi. Maya, dengan pengertiannya, memaafkan Rara. Namun, Rara merasakan ada sesuatu yang berbeda dalam suara Maya. Beberapa hari kemudian, Rara kembali ke kota. Ia langsung menemui Maya, berharap dapat memperbaiki kesalahan yang telah dibuatnya. Namun, Maya tampak berbeda. Ia lebih pendiam dan dingin. Rara mencoba mengajak Maya untuk bertemu seperti biasa, namun Maya menolak. Rara menyadari bahwa janji yang tak ditepati telah meninggalkan bayangan di antara mereka. Kepercayaan yang telah dibangun selama bertahun-tahun terasa rapuh. Rara menyesali keputusannya, dan ia berjanji untuk lebih menghargai setiap janji yang terucap di masa depan. Pesan:** Cerita ini mengingatkan kita bahwa setiap janji memiliki konsekuensi. Ketidakmampuan untuk memenuhi janji dapat berdampak negatif pada hubungan kita dengan orang lain. Kepercayaan yang dibangun dengan susah payah dapat hancur dalam sekejap mata. Oleh karena itu, penting untuk selalu berusaha memenuhi janji yang kita buat, dan jika terpaksa tidak dapat memenuhinya, kita harus jujur dan meminta maaf dengan tulus.