Bayangan Janji yang Tak Terpenuhi **

Senja menyapa dengan langit jingga yang memikat. Di taman kota yang sepi, seorang pemuda bernama Arga duduk termenung. Matanya menatap kosong ke arah taman bermain yang lengang. Di sana, bayangan masa kecilnya berkelebat, saat ia berjanji pada sahabatnya, Rara, untuk selalu ada untuknya. Janji itu terucap saat mereka masih kecil, saat dunia terasa sederhana dan persahabatan adalah segalanya. Namun, waktu berlalu, dan Arga terlena dengan ambisinya. Ia mengejar mimpi yang menjanjikan kesuksesan, melupakan janji yang pernah terucap. Rara, yang selalu setia menunggunya, perlahan mulai menjauh. Ia merasa terabaikan, terlupakan. Arga, yang sibuk dengan dunianya sendiri, tak menyadari perubahan yang terjadi. Ia baru tersadar saat Rara memutuskan untuk pergi, meninggalkan kota yang penuh kenangan. Arga terpuruk. Ia menyesali kesombongannya, menyesali janji yang tak terpenuhi. Ia menyadari bahwa kesuksesan yang diraihnya tak berarti apa-apa tanpa persahabatan yang tulus. Kehilangan Rara menjadi pelajaran berharga bagi Arga. Ia belajar bahwa janji adalah ikatan suci yang harus dijaga. Ia belajar bahwa kesuksesan tak akan pernah seindah persahabatan yang tulus. Arga berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Ia akan belajar menghargai setiap hubungan, dan selalu mengingat janji yang pernah terucap. Ia berharap, suatu saat nanti, ia bisa bertemu kembali dengan Rara, dan meminta maaf atas semua kesalahan yang telah dilakukan. Penutup:** Kisah Arga mengingatkan kita bahwa janji adalah ikatan yang kuat. Janji yang tak terpenuhi akan meninggalkan bayangan yang menghantui, dan menorehkan luka yang sulit disembuhkan. Semoga kita semua bisa belajar dari kesalahan Arga, dan selalu berusaha untuk menepati janji yang telah kita ucapkan.