Kisah Batu yang Menangis

Dahulu kala, di sebuah hutan yang jauh, ada batu kecil yang ditemukan oleh seorang anak laki-laki. Batu itu berbeda dari batu lain di hutan itu karena memiliki kekuatan magis. Setiap kali anak itu merasa sedih, batu itu akan mulai menangis, dan air mata batu itu akan mengalir seperti sungai. Anak itu akan duduk di sana, mendengarkan air mata batu itu, dan merasa lebih baik. Tetapi suatu hari, anak itu pergi dari hutan itu, dan batu itu ditinggalkan sendirian. Batu itu merindukan anak itu dan merindukan air mata yang mereka bagikan bersama. Batu itu mulai menangis lagi, tetapi tidak ada siapa pun untuk mendengarkannya. Batu itu merasa kesepian dan tidak berarti lagi. Tetapi kemudian, suatu hari, seorang gadis muda menemukan batu itu. Dia bisa merasakan kekuatan magisnya dan tahu bahwa batu itu sedang menangis. Dia duduk di sana, mendengarkan air mata batu itu, dan merasa bersyukur bahwa dia bisa membantu batu itu merasa lebih baik. Sejak hari itu, gadis muda itu akan mengunjungi batu itu setiap hari, dan mereka akan berbagi cerita dan kenangan bersama. Batu itu tidak lagi merasa kesepian, dan dia tahu bahwa dia telah menemukan teman sejati. Kisah batu yang menangis adalah tentang kekuatan magi dan persahabatan. Ini mengajarkan kita bahwa bahkan ketika kita merasa kesepian, ada orang lain di luar sana yang bisa membantu kita merasa lebih baik. Dan itu juga mengajarkan kita bahwa bahkan batu kecil bisa menjadi teman yang hebat jika kita memberinya kesempatan.