Di Bawah Pohon Matoa: Sebuah Perbandingan Antara Masa Lalu dan Masa Kini **

** Di bawah pohon matoa Uncen, aku berdiri, terhanyut dalam lautan kenangan. Daun-daunnya yang rimbun seakan berbisik, menceritakan kisah masa lalu yang penuh warna. Dulu, pohon ini menjadi saksi bisu dari canda tawa kami, para mahasiswa yang bersemangat menggapai mimpi. Di sini, kami berdiskusi, bertukar pikiran, dan merajut persahabatan yang tak ternilai. Namun, waktu terus berputar, dan kini pohon matoa itu berdiri tegak, menyaksikan perubahan yang terjadi di sekitarnya. Gedung-gedung baru menjulang tinggi, menggantikan bangunan tua yang penuh kenangan. Mahasiswa baru dengan semangat yang sama, berlalu lalang di bawah pohon ini, menorehkan kisah mereka sendiri. Perbandingan antara masa lalu dan masa kini terasa begitu nyata. Dulu, suasana di sekitar pohon matoa terasa lebih tenang, lebih intim. Kami duduk beralaskan tikar, menikmati secangkir kopi dan obrolan hangat. Kini, suasana terasa lebih ramai, lebih dinamis. Mahasiswa baru dengan gadget canggih di tangan, sibuk berjejaring dan mengabadikan momen. Meskipun perubahan terjadi, pohon matoa tetap menjadi simbol keteduhan dan inspirasi. Di bawah naungannya, kami menemukan ketenangan di tengah hiruk pikuk kehidupan kampus. Pohon ini mengingatkan kami akan pentingnya menjaga nilai-nilai luhur, seperti persahabatan, semangat belajar, dan rasa persaudaraan. Di bawah pohon matoa Uncen, aku merasakan sebuah refleksi. Masa lalu adalah kenangan indah yang tak terlupakan, sementara masa kini adalah kesempatan untuk menorehkan jejak baru. Semoga pohon ini terus berdiri tegak, menjadi saksi bisu dari perjalanan panjang Uncen, dan terus menginspirasi generasi penerus untuk meraih mimpi mereka.