Menyerah Pada Darah-Nya **

Lirik lagu pujian ini, "SuaraMu kudengar memanggil diriku, supaya 'ku di Golgota dibasuh darahMu! Aku datanglah, Tuhan, padaMu; Dalam darahMu kudus sucikan diriku," menceritakan perjalanan jiwa yang haus akan penyucian. Bayangkan dirimu sebagai seorang yang lelah dengan dosa dan kesalahan. Hidup terasa berat, beban dosa menindih, dan hati terasa kotor. Di tengah keputusasaan, suara lembut memanggilmu. Suara itu bukan suara menghakimi, melainkan suara penuh kasih sayang yang menjanjikan pembebasan. Suara itu memanggilmu untuk datang kepada-Nya, kepada sumber penyucian, kepada darah-Nya yang kudus. Darah Yesus, yang tercurah di kayu salib, bukan hanya simbol penebusan dosa, tetapi juga simbol kasih sayang yang tak terhingga. Darah-Nya adalah bukti nyata bahwa Ia rela menanggung dosa-dosa kita, agar kita dapat dibebaskan dari belenggu dosa dan hidup dalam kebebasan. Ketika kita menyerah pada darah-Nya, kita menyerahkan diri pada kasih-Nya yang tak terbatas. Kita mengakui kelemahan kita, dan menerima kekuatan-Nya untuk mengalahkan dosa. Kita dibasuh bersih, hati kita dipenuhi dengan damai sejahtera, dan hidup kita dipenuhi dengan harapan. Lirik ini mengajak kita untuk datang kepada-Nya, bukan dengan rasa takut, tetapi dengan rasa rindu dan kerinduan akan penyucian. Ia menanti kita dengan tangan terbuka, siap untuk membasuh kita dengan darah-Nya yang kudus. Emosi dan Wawasan:** Lirik ini mengingatkan kita bahwa kita tidak sendirian dalam perjuangan melawan dosa. Kita memiliki Tuhan yang penuh kasih sayang yang selalu siap untuk menolong kita. Ia memanggil kita untuk datang kepada-Nya, untuk menyerah pada darah-Nya, dan untuk menerima penyucian yang hanya Ia dapat berikan. Semoga lirik ini menjadi pengingat bagi kita untuk selalu datang kepada-Nya, untuk selalu menyerah pada darah-Nya, dan untuk selalu hidup dalam kebebasan yang Ia berikan.