Persahabatan Ibnu Abbas dan Zaid bin Tsabit: Kebersamaan dalam Perbedaan

Ibnu Abbas dan Zaid bin Tsabit adalah dua tokoh penting dalam sejarah Islam. Keduanya memiliki peran yang signifikan dalam penulisan wahyu dan hadis Nabi Muhammad SAW. Namun, meskipun memiliki perbedaan pendapat dalam beberapa masalah, persahabatan mereka tetap kuat dan penuh dengan penghormatan. Salah satu perbedaan yang terjadi antara Ibnu Abbas dan Zaid bin Tsabit adalah dalam masalah warisan. Ibnu Abbas berpendapat bahwa kakek menjadi penghalang bagi waris, sementara Zaid bin Tsabit berpendapat sebaliknya. Meskipun perbedaan ini memunculkan ketegangan, mereka tetap rukun dan saling menghormati. Hal ini terlihat ketika Ibnu Abbas menuntun bagal Zaid bin Tsabit setelah salat jenazah ibunda Zaid. Zaid bin Tsabit merasa sungkan dan menyatakan bahwa begitulah cara mereka memperlakukan ulama. Penghormatan dan rasa saling menghargai juga terlihat ketika Zaid bin Tsabit wafat. Ibnu Abbas merasa sedih dan mengungkapkan bahwa kepergian Zaid bin Tsabit adalah kepergian ilmu itu sendiri. Ini menunjukkan betapa dalamnya persahabatan mereka dan betapa mereka menghargai kontribusi ilmiah yang telah diberikan oleh Zaid bin Tsabit. Kisah persahabatan Ibnu Abbas dan Zaid bin Tsabit mengajarkan kita pentingnya menghormati perbedaan pendapat dan memperlakukan sesama dengan baik. Meskipun mereka memiliki perbedaan dalam masalah warisan, mereka tetap menjaga hubungan yang kuat dan saling menghormati. Ini adalah contoh yang baik bagi kita semua untuk mengikuti dalam menjalin hubungan dengan orang lain, terutama dalam konteks keberagaman pendapat dalam agama. Dalam dunia yang sering kali dipenuhi dengan konflik dan perpecahan, kisah persahabatan ini mengingatkan kita akan pentingnya membangun hubungan yang kuat dan saling menghormati. Kita dapat belajar dari Ibnu Abbas dan Zaid bin Tsabit bahwa persahabatan yang baik dapat terjalin meskipun ada perbedaan pendapat.