Perjalanan Sukses Yosia Sembiring: Penerbit Indonesia yang Berkembang Pesat
Yosia Sembiring lahir di Yosia Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara pada tanggal 22 Juli 1956. Ia berasal dari keluarga sederhana, ayahnya adalah seorang guru sekolah dasar sedangkan ibunya adalah seorang petani. Sebagai anak tertua dari lima bersaudara, Yosia sering diberi tugas untuk mengurus adik-adiknya, termasuk melakukan berbagai pekerjaan seperti membersihkan rumah dan lain sebagainya. Selain itu, ia juga sering membantu pekerjaan di sawah pada sore hari. Disiplin dan kerja keras yang diajarkan oleh orang tuanya sangat mempengaruhi karakternya dan membantu membentuk kualitas pribadinya yang telah berkontribusi pada pencapaiannya. Yosia menyelesaikan sekolah dasar dan menengah di kampung halamannya. Setelah itu, ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di Jawa, dengan tujuan untuk masuk Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Gajah Mada di Yogyakarta. Namun, ia tidak lulus ujian masuk dan akhirnya mendaftar di Jurusan Akuntansi, Tridarma College of Economics di Bandung. Namun, ia merasa bahwa ia tidak tertarik dengan jurusan tersebut. Saat kuliah, pada tahun 1981, Yosia menikah dengan Titi Karina Sukesi, seorang perawat yang ia temui saat dirawat di salah satu rumah sakit di kota tersebut. Pernikahan ini mendorongnya untuk mencari penghasilan untuk menghidupi keluarganya. Ia bekerja di sebuah perusahaan penerbitan dan bekerja begitu keras sehingga bosnya menjadikannya asisten yang paling dipercaya. Di perusahaan ini, ia merasa telah menemukan passion-nya dalam bisnis. Pada tahun 1985, setelah ia merasa telah belajar banyak tentang bisnis penerbitan, Yosia memutuskan untuk mendirikan perusahaan penerbitan sendiri. Ia memberi nama perusahaan tersebut Yrama Widya, mengambil huruf pertama dari namanya dan saudara-saudaranya sebagai kata pertama dalam nama perusahaan. Meskipun bisnisnya tidak berjalan semudah yang ia bayangkan, Yosia tetap gigih dan bisnisnya terus berkembang secara bertahap. Namun, baru saat krisis ekonomi pada tahun 1998, bisnisnya mulai melesat dengan luar biasa, meskipun banyak bisnis besar lainnya justru gulung tikar. Seperti yang sering ia ceritakan, lonjakan tersebut adalah anugerah dari Tuhan yang diberikan melalui tangan salah satu mitra bisnisnya, Pak Hidayat. Dalam banyak kesempatan, ia belajar bahwa mengembangkan dan menjaga jaringan pertemanan adalah kunci untuk menyelesaikan banyak masalah, baik itu masalah keuangan, pribadi, bisnis, atau lainnya. Saat ini, perusahaan penerbitan Yosia, termasuk tiga anak perusahaannya, telah berkembang menjadi salah satu penerbit besar di Indonesia yang memproduksi dan mendistribusikan berbagai jenis buku, mulai dari buku sekolah hingga buku umum. Ia percaya bahwa jika seseorang jujur, kerja keras, sabar, dan memiliki keyakinan yang kuat, maka pasti akan berhasil pada waktunya. Dalam perjalanan suksesnya, Yosia Sembiring telah menunjukkan dedikasi dan semangat yang luar biasa. Dari latar belakang yang sederhana, ia berhasil membangun perusahaan penerbitan yang sukses dan memberikan kontribusi besar bagi dunia penerbitan di Indonesia.
4 (255 suara) 
