Fungsi Persuasif dalam Komunikasi Bisnis

Komunikasi dalam bisnis adalah elemen penting yang memastikan kelancaran operasional dan keberhasilan organisasi. Salah satu fungsi utama komunikasi dalam bisnis adalah fungsi persuasif atau motivatif. Fungsi ini melibatkan penggunaan komunikasi untuk mempengaruhi orang lain agar bertindak sesuai dengan keinginan komunikator. Dalam konteks organisasi bisnis, fungsi persuasif digunakan untuk membangun komitmen para pelakunya terhadap organisasi atau lembaga tempat mereka bekerja. Tujuan utamanya adalah agar misi, visi, strategi, dan taktik dapat berjalan secara efektif dalam mencapai tujuan bisnis yang telah ditetapkan sebelumnya. Prinsip-prinsip persuasi yang diterapkan dalam fungsi ini meliputi prinsip pemaparan selektif dan partisipasi khalayak. Prinsip pemaparan selektif menyatakan bahwa pendengar akan secara aktif mencari informasi yang mendukung opini, kepercayaan, nilai, keputusan, dan perilaku mereka, sementara menghindari informasi yang bertentangan dengan opini dan kepercayaan mereka. Prinsip partisipasi khalayak menyatakan bahwa persuasi akan berhasil bila khalayak berpartisipasi secara aktif dalam presentasi, misalnya dengan mengulang atau mengikhtisarkan apa yang disampaikan. Contoh penggunaan fungsi persuasif dalam komunikasi bisnis adalah melalui implementasi perencanaan, instruksi-instruksi, pendisiplinan, pendelegasian wewenang dan tanggung jawab, deskripsi tugas yang jelas, sistem penggajian, pelatihan-pelatihan, dan sebagainya. Dengan menerapkan prinsip-prinsip persuasi ini, komunikator dapat mempengaruhi perilaku dan komitmen para pelakunya terhadap organisasi, sehingga misi dan visi organisasi dapat tercapai dengan efektif. Dalam kesimpulan, fungsi persuasif dalam komunikasi bisnis adalah elemen penting yang memastikan komitmen para pelakunya terhadap organisasi. Dengan menerapkan prinsip-prinsip persuasi, komunikator dapat mempengaruhi perilaku dan komitmen para pelakunya, sehingga misi dan visi organisasi dapat tercapai dengan efektif.