Gawea Geguritan - Puisi Jawa 3 Gatra Temanyatane Ati Ing Wengi

Puisi Jawa merupakan salah satu bentuk sastra tradisional yang kaya akan nilai budaya dan kearifan lokal. Salah satu jenis puisi Jawa yang populer adalah gawea geguritan, yang terdiri dari 3 gatra dengan tema yang dalam dan penuh makna. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi salah satu gawea geguritan dengan judul "Temanatane Ati Ing Wengi" yang menggambarkan perasaan hati di malam hari. Pada malam yang sunyi, hati ini terasa hampa Sepi menyelimuti, gelap menyergap Namun di tengah kegelapan, ada cahaya kecil yang bersinar Itulah temanatane ati ing wengi Dalam keheningan malam, pikiran melayang jauh Mengingat kenangan yang telah terlewati Tapi juga merenung tentang masa depan yang belum terjadi Itulah temanatane ati ing wengi Dalam kegelapan, hati ini merasa sendiri Namun ada kekuatan yang menguatkan Keyakinan bahwa ada cahaya di ujung jalan Itulah temanatane ati ing wengi Di malam yang sunyi, hati ini menemukan ketenangan Mendengarkan bisikan alam yang lembut Menghargai keindahan yang tersembunyi di kegelapan Itulah temanatane ati ing wengi Dalam gawea geguritan ini, penulis menggambarkan perasaan hati yang terjadi di malam hari. Meskipun malam terasa sunyi dan gelap, ada kekuatan yang mampu menguatkan hati dan memberikan ketenangan. Puisi ini mengajarkan kita untuk menghargai keindahan yang tersembunyi di dalam kegelapan dan memiliki keyakinan bahwa ada cahaya di ujung jalan. Dengan demikian, gawea geguritan "Temanatane Ati Ing Wengi" mengajak kita untuk merenung dan menghargai momen-momen di malam hari yang penuh makna. Puisi ini mengingatkan kita bahwa dalam kegelapan dan kesunyian, kita masih bisa menemukan kekuatan dan ketenangan dalam hati kita.