Politik yang Terjadi di Masa Alibin Abi Thalib dan Terbentuknya Daulah Umayyah

Pendahuluan: Pada masa Alibin Abi Thalib, konflik politik yang terjadi di antara pengikut Nabi Muhammad SAW dan pengikut Umayyah semakin meningkat. Hal ini mengakibatkan terbentuknya Daulah Umayyah, yang merupakan pemerintahan yang berbeda secara signifikan dari pemerintahan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dan Khulafaur Rasyidin. Bagian 1: Sikap Hidup Mewah di Lingkungan Istana Khalifah Umayyah yang pernah berkuasa, seperti Muawiyah (Yazid I), dikenal karena gaya hidup mereka yang mewah dan berlebihan. Mereka suka berhura-hura dengan memukul gendang dan bernyanyi bersama para budak wanita sambil minum minuman keras. Gaya hidup ini sangat berbeda dari gaya hidup yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dan Khulafaur Rasyidin, yang menekankan kesederhanaan dan kebersihan. Bagian 2: Figur Khalifah yang Lemah Pemindahan ibu kota dan Madinah ke Damaskus, yang merupakan bekas ibu kota Kerajaan Bizantium, mengakibatkan gaya hidup bangsawan Bizantium mempengaruhi Daulah Umayyah. Gaya hidup mewah ini menyebabkan figur-figur khalifah menjadi figur yang lemah dan tidak dihormati oleh rakyat. Hal ini berbeda dengan gaya hidup yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dan Khulafaur Rasyidin, yang menekankan kesederhanaan dan kebersihan. Bagian 3: Sistem Pergantian Khalifah Melalui Garis Keturunan Sebagian besar khalifah Ban mengangkat lebih dari satu putra mahkota. Biasanya, putra tertua diwasiatkan terlebih dahulu untuk menduduki takhta, dan setelah itu, wasiat dilanjutkan kepada putra kedua dan ketiga atau salah satu kerabat khalifah seperti paman atau saudaranya. Putra mahkota yang lebih awal menduduki takhta cenderung mengangkat putranya sendiri. Peristiwa ini diawali oleh penunjukan Yazid sebagai putra mahkota oleh Muawiyah dan khalifah sesudahnya secara turun-temurun. Hal ini menimbulkan perselisihan karena diberlakukannya sistem pergantian khalifah melalui garis keturunan ini berarti mengingkari salah satu isi dari perjanjian "ammul jamaah". Bagian 4: Munculnya Gerakan Perlawanan Terhadap Pemerintah Daulah Umayyah Berbagai permasalahan yang muncul menimbulkan berbagai konflik yang mengganggu kestabilan pemerintahan secara internal dan eksternal. Maka, terjadilah kekacauan dalam bernegara Daulah Umayyah sekitar abad ke-8 (720 M). Kebencian Umayyah semakin tersebar luas, dan muncullah kelompok-kelompok yang merasa tidak puas atas kebijakan yang diterapkan. Hal ini menjadi salah satu keuntungan bagi kelompok Bani Abbasiyah. Kesimpulan: Politik yang terjadi di masa Alibin Abi Thalib dan terbentuknya Daulah Umayyah memiliki dampak yang signifikan pada sejarah Islam. Gaya hidup mewah di lingkungan istana, figur khalifah yang lemah, dan sistem pergantian khalifah melalui garis keturunan adalah beberapa faktor yang berkontribusi pada kekacauan dan ketidakpuasan yang meningkat di antara rakyat. Hal ini mengarah pada munculnya gerakan perlawanan terhadap pemerintah Daulah Umayyah dan menjadi salah satu keuntungan bagi kelompok Bani Abbasiyah.