Asal Usul Dawet Jabung: Sebuah Perjalanan dari Ponorogo ke Seluruh Nusantar

Dawet Jabung, minuman yang kini sangat populer di seluruh Nusantara, memiliki sejarah yang panjang dan menarik. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi asal usul Dawet Jabung dan bagaimana minuman ini menjadi terkenal di kalangan bangsawan. Pada abad ke-10, Dawet Jabung pertama kali tercatat dalam prasasti Taji Ponorogo. Namun, popularitasnya baru benar-benar meningkat pada abad ke-15, ketika Bathoro Katong, Bupati pertama Ponorogo, memperkenalkannya secara luas. Konon, Dawet Jabung digunakan sebagai obat untuk menyembuhkan orang sakit. Kisah menarik ini kemudian berlanjut ketika Bathoro Katong memperkenalkan Dawet Jabung kepada Raden Fatah, kakaknya di Kesultanan Demak. Ternyata, Raden Fatah sangat menyukai Dawet Jabung dan menjadikannya minuman sehari-hari di Kesultanan Demak. Sejak saat itu, Dawet Jabung mulai dikenal di seluruh daerah di Jawa Tengah. Tidak hanya terkenal di Jawa Tengah, Dawet Jabung juga menyebar ke berbagai daerah di Nusantara. Kepopulerannya terus meningkat seiring dengan penyebaran Dawet Jabung oleh para pedagang dan pelaut. Minuman ini dengan cepat menjadi favorit di berbagai daerah, dengan setiap daerah memiliki variasi dan cara penyajian yang unik. Dawet Jabung tidak hanya dikenal karena rasanya yang lezat, tetapi juga karena nilai historisnya. Minuman ini menjadi simbol dari perjalanan panjangnya dari Ponorogo ke seluruh Nusantara. Seiring dengan waktu, Dawet Jabung terus berkembang dan menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Indonesia. Dalam kesimpulan, Dawet Jabung memiliki asal usul yang kaya dan menarik. Dari catatan prasasti Taji Ponorogo hingga menjadi minuman favorit di seluruh Nusantara, Dawet Jabung telah mengalami perjalanan yang luar biasa. Kita dapat melihat betapa pentingnya minuman ini dalam budaya Indonesia dan bagaimana nilai historisnya terus hidup hingga saat ini.