Manajemen Keuangan dan Kebutuhan Kas dalam Bisnis

Manajemen keuangan adalah proses pengelolaan sumber daya keuangan perusahaan untuk mencapai tujuan bisnis. Ini melibatkan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian kegiatan keuangan perusahaan. Faktor umum kebutuhan modal meliputi biaya produksi, biaya operasional, dan biaya pemasaran. Faktor khusus kebutuhan modal dapat bervariasi tergantung pada industri dan kondisi pasar. Metode kebutuhan modal kerja adalah teknik yang digunakan untuk menentukan jumlah modal yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk memuhan operasionalnya. Ini biasanya melibatkan analisis arus kas masuk dan keluar serta perhitungan biaya modal. Kas adalah aset likuid yang dimiliki oleh perusahaan dan dapat digunakan untuk membiayai operasi sehari-hari. Motif memiliki kas meliputi kebutuhan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek, memanfaatkan peluang investasi, dan mempersiapkan situasi darurat. Untuk menghitung saldo kas perusahaan, kita perlu mempertimbangkan kebutuhan kas, arus kas masuk, biaya transaksi, dan opportunity cost. Dalam kasus ini, saldo kas perusahaan adalah Rp 90.000.000 - Rp 500.000 = Rp 89.500.000 per minggu. Untuk menghitung biaya total dan saldo kas minimal, kita perlu mempertimbangkan kebutuhan kas, biaya transaksi, dan tingkat bunga. Dalam kasus ini, biaya total adalah Rp 15.000 dan saldo kas minimal adalah Rp 25.000.000 / (1 + 27%/12) = Rp 23.188.679,63. Perusahaan akan mengisi saldo kas sebanyak 25.000.000 / 23.188.679,63 = 1,08 kali dalam 3 bulan. EOQ adalah jumlah pesanan yang meminimalkan biaya persediaan dan dapat dihitung dengan rumus: EOQ = √((2DS), di mana D adalah permintaan tahunan, S adalah biaya pemesanan, dan H adalah biaya penyimpanan per unit. Dalam kasus ini, EOQ adalah √((160.000 * 10.000) / 5) = 8.000 unit. Table perputaran persediaan dapat dibuat berdasarkan EOQ dan permintaan tahunan.