Kisah Si Kaki yang Selalu Lupa Sepatu
Dulu kala, di sebuah desa kecil yang tenang, hiduplah seorang pria bernama Pak Budi. Pak Budi dikenal di seluruh desa karena sifatnya yang baik hati dan selalu membantu orang lain. Namun, ada satu hal yang membuatnya unik dan menjadi bahan tertawaan di kalangan warga desa: Pak Budi selalu lupa membawa sepatunya. Setiap pagi, Pak Budi bangun lebih dini dari semua orang di desa itu. Iakat ke pasar untuk membeli bahan-bahan kebutuhan sehari-hari. Namun, tidak peduli seberapa kali ia mengingatkan dirinya, sepatu Pak Budi selalu terbawa di rumah. Warga desa pun mulai berspekulasi tentang mengapa Pak Budi begitu sering lupa. Suatu hari, seorang pengunjung baru datang ke desa itu. Pengunjung tersebut adalah seorang penulis buku yang sedang melakukan riset untuk novel barunya. Ia tertarik dengan kisah Pak Budi dan memutuskan untuk mengunjunginya. Mereka duduk bersama di bawah pohon besar di tengah desa, dan Pak Budi menceritakan kisah-kisahnya. Pengunjung itu menatap Pak Budi dengan penuh rasa ingin tahu dan bertanya, "Pak Budi, mengapa Anda selalu lupa membawa sepatu?" Pak Budi tertawa dan menjawab, "Ah, itu cerita lama. Sejak kecil, saya selalu lupa membawa sepatu. Suatu hari, saya terlambat ke sekolah dan guru saya menegur, 'Pak Budi, mengapa Anda selalu terlambat?' Saya menjawab, 'Karena saya selalu lupa membawa sepatu.' Guru saya tertawa dan berkata, 'Jadi, sepatu Anda menjadi alasan Anda terlambat!' Sejak itu, saya selalu ingat untuk membawa sepatu, tapi kadang-kadang, saya masih lupa." Pengunjung itu tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Pak Budi, Anda memang lucu. Tapi, saya punya plot twist untuk cerita Anda. Apakah Anda tahu bahwa sepatu Anda memang memiliki kekuatan ajaib? Setiap kali Anda lupa membawanya, sepatu itu akan mengajak Anda untuk berjalan lebih cepat dan lebih ceria. Itulah mengapa Anda selalu terdorong untuk berlari-lari ke tujuan Anda." Pak Budi terkejut dan terkesan. Ia merasa seolah-olah sepatunya benar-benar memiliki kekuatan ajaib. Ia memutuskan untuk mempercayai cerita pengunjung itu dan mulai melihat sepatunya dengan cara yang berbeda. Setiap kali ia lupa membawa sepatu, ia akan tertawa dan berkata, "Baiklah, sepatu, mari kita berlari-lari ke tujuan!" Mulai dari hari itu, Pak Budi tidak lagi lupa membawa sepatunya. Ia merasa lebih ceria dan lebih penuh semangat setiap hari. Warga desa pun mulai melihat keajaiban sepatu Pak Budi dan mulai percaya pada cerita pengunjung itu. Pengunjung itu pergi dengan senyum di wajahnya, merasa puas telah membantu Pak Budi menemukan keajaiban sepatunya. Dan begitulah, kisah si kaki yang selalu lupa sepatu menjadi legenda di desa itu, mengingatkan semua orang untuk selalu membawa sepatu mereka dan melihat keajaiban di dalamnya.
4 (301 suara) 
