Kuda Kesayangan dan Air Mata di Medan Perang **

** Matahari terik menyinari padang rumput luas di medan perang. Di tengah hiruk pikuk para prajurit yang bersiap, sebuah tenda putih berdiri kokoh. Di dalamnya, Putri Ria dan Pangeran Rafel, adik dari Ratu Shani dan Ratu Gracia, tengah asyik bermain dengan kuda kesayangan mereka. Kuda-kuda itu, hadiah dari kedua ratu, dijaga ketat oleh para prajurit. Perintah tegas dari Ratu Shani dan Ratu Gracia untuk menjaga keselamatan adik-adik mereka tak terbantahkan. Senyum merekah di wajah Ria dan Rafel saat mereka menunggangi kuda-kuda mereka. Namun, takdir berkata lain. Saat hendak turun dari kuda, kaki Ria dan Rafel tersandung, membuat mereka terjatuh dan lutut mereka terluka. Darah segar mengalir, membuat Ria dan Rafel menangis tersedu-sedu. Para prajurit yang mengawal mereka langsung sigap. Mereka membawa Ria dan Rafel ke dalam tenda dan mengobati luka mereka. Dengan hati-hati, mereka membersihkan luka dan membalutnya dengan kain kasa. Kemudian, mereka bergegas memberitahu Ratu Shani dan Ratu Gracia tentang kejadian tersebut. Tak lama kemudian, Ratu Shani dan Ratu Gracia tiba di tenda. Hati mereka langsung teriris melihat Ria dan Rafel menangis karena luka mereka. Kedua ratu langsung menghampiri adik-adik mereka, menenangkan mereka dengan pelukan hangat. "Jangan menangis, sayangku," bisik Ratu Shani sambil mengusap air mata Ria. "Luka ini akan segera sembuh." Ratu Gracia juga ikut menenangkan Rafel. "Kuda-kuda itu memang nakal, tapi mereka tidak bermaksud menyakitimu," ujarnya lembut. Ria dan Rafel, yang biasanya ceria dan penuh semangat, kini terlihat lesu dan manja. Mereka meringkuk di pelukan kedua ratu, mencari perlindungan dan kasih sayang. Melihat adik-adiknya yang terluka, Ratu Shani dan Ratu Gracia merasa sedih. Mereka berjanji untuk selalu menjaga keselamatan Ria dan Rafel, meskipun berada di medan perang yang penuh bahaya.