Pengenalan tentang Passive Voice

Pendahuluan: Passive voice adalah konstruksi gramatikal di mana subjek kalimat menerima tindakan dari kata kerja, daripada melakukan tindakan tersebut. Dalam passive voice, fokusnya adalah pada penerima tindakan daripada pelakunya. Bagian: ① Pengertian Passive Voice: Passive voice terbentuk dengan menggunakan bentuk kata kerja "to be" (seperti "is," "are," "was," "were," "has been," "have been," dll.) diikuti oleh kata kerja bentuk lampau dari kata kerja utama. Objek dalam kalimat aktif menjadi subjek dalam kalimat pasif. ② Contoh Penggunaan Passive Voice: Passive voice umum digunakan dalam berbagai situasi, termasuk ketika pelaku tindakan tidak diketahui atau tidak penting, ketika fokusnya adalah pada tindakan atau hasilnya, ketika membahas kebenaran umum atau fakta ilmiah, dan ketika melaporkan peristiwa atau berita. ③ Kelebihan dan Kekurangan Passive Voice: Meskipun passive voice memiliki kegunaannya, active voice umumnya lebih disukai dalam menulis karena lebih langsung, ringkas, dan menarik. Active voice dengan jelas mengidentifikasi pelaku tindakan dan membuat kalimat lebih dinamis. Namun, ada situasi di mana passive voice tepat atau diperlukan, seperti dalam penulisan ilmiah atau ketika pelaku tindakan tidak diketahui atau tidak relevan. Kesimpulan: Passive voice adalah konstruksi gramatikal yang digunakan untuk menekankan penerima tindakan daripada pelakunya. Meskipun active voice lebih disukai dalam menulis, passive voice memiliki kegunaannya dalam situasi tertentu. Penting untuk memahami kapan dan bagaimana menggunakan passive voice dengan tepat.