Dampak Globalisasi terhadap Pariwisata di Jakart

Globalisasi telah memiliki dampak yang signifikan terhadap industri pariwisata di berbagai negara, termasuk di Jakarta. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana globalisasi mempengaruhi pariwisata di Jakarta, dengan fokus pada penurunan jumlah wisatawan Jepang dan upaya Jakarta Culture and Tourism Agency dalam menarik kembali minat wisatawan Jepang. Jakarta Culture and Tourism Agency, yang dipimpin oleh Arie Budhiman, mengungkapkan bahwa mereka telah memilih JFT40 sebagai salah satu strategi untuk menarik kembali minat wisatawan Jepang. JFT40 adalah grup musik muda yang baru didirikan pada tahun 2011 dan memiliki basis penggemar yang cukup besar di Jakarta dan di tempat lain. Keterkaitan mereka dengan AKB46, grup musik populer di Jepang, diharapkan dapat membantu mempererat hubungan budaya antara Jepang dan Indonesia. Data dari BPS menunjukkan bahwa jumlah wisatawan asing di Jakarta mencapai hampir 174.000 pada bulan Juli 2019. China menduduki peringkat pertama dengan 211.000 pengunjung, sedangkan Jepang berada di peringkat kedua dengan 14.455 pengunjung. Namun, jumlah wisatawan Jepang terus mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Dengan memasukkan Indo-pop ke dalam paket promosi pariwisata, Jakarta berharap dapat memperluas pasar wisatawan dan membantu industri pariwisata bertahan. Kehadiran JFT40 dan keterkaitannya dengan AKB46 diharapkan dapat menarik minat wisatawan Jepang untuk mengunjungi Jakarta dan mengalami budaya Indonesia secara langsung. Dalam kesimpulan, globalisasi telah memiliki dampak yang signifikan terhadap pariwisata di Jakarta. Penurunan jumlah wisatawan Jepang menjadi perhatian utama, dan Jakarta Culture and Tourism Agency telah mengambil langkah-langkah untuk menarik kembali minat wisatawan Jepang dengan memasukkan Indo-pop ke dalam paket promosi pariwisata. Diharapkan bahwa langkah ini akan membantu memperluas pasar wisatawan dan membantu industri pariwisata bertahan di tengah tantangan globalisasi.