Pengaruh Pola Pertanaman terhadap Kepadatan Populasi Plutella xylostella pada Tanaman Sawi Pakcoy

Pada penelitian ini, kami akan membahas pengaruh pola pertanaman terhadap kepadatan populasi Plutella xylostella pada tanaman sawi pakcoy. Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa jumlah kepadatan populasi tertinggi pada sawi pakcoy terjadi pada umur 28 hari setelah tanam (HST) pada pola pertanaman sawi monokultur. Namun, semua pola pertanaman kemangi - pakcoy memiliki kepadatan populasi P. xylostella yang lebih rendah, dengan pola tanam kemangi - pakcoy di tengah memiliki kepadatan populasi yang paling rendah, meskipun tidak berbeda nyata dengan pola tanam diagonal. Penelitian ini menunjukkan bahwa pola pertanaman dapat mempengaruhi kepadatan populasi P. xylostella pada tanaman sawi pakcoy. Pola pertanaman sawi monokultur cenderung memberikan kondisi yang lebih menguntungkan bagi P. xylostella, yang mengakibatkan peningkatan kepadatan populasi pada tanaman sawi pakcoy. Sementara itu, pola pertanaman kemangi - pakcoy, terutama pola tanam di tengah, memberikan kondisi yang kurang menguntungkan bagi P. xylostella, yang mengakibatkan penurunan kepadatan populasi pada tanaman sawi pakcoy. Hasil penelitian ini memiliki implikasi penting dalam pengendalian hama pada tanaman sawi pakcoy. Dengan mengetahui pengaruh pola pertanaman terhadap kepadatan populasi P. xylostella, petani dapat mengatur pola pertanaman yang lebih efektif untuk mengurangi serangan hama pada tanaman sawi pakcoy. Pola pertanaman yang mengurangi kepadatan populasi P. xylostella dapat membantu meningkatkan produksi dan kualitas tanaman sawi pakcoy. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan pentingnya diversifikasi tanaman dalam pengendalian hama. Pola pertanaman kemangi - pakcoy, meskipun memiliki kepadatan populasi P. xylostella yang lebih rendah, dapat memberikan manfaat dalam mengurangi serangan hama pada tanaman sawi pakcoy. Dengan menggabungkan tanaman kemangi dengan sawi pakcoy, petani dapat menciptakan lingkungan yang kurang menguntungkan bagi P. xylostella, sehingga mengurangi risiko serangan hama pada tanaman sawi pakcoy. Dalam rangka meningkatkan efektivitas pengendalian hama pada tanaman sawi pakcoy, penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh pola pertanaman lainnya dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kepadatan populasi P. xylostella. Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepadatan populasi hama, petani dapat mengembangkan strategi pengendalian yang lebih efektif dan berkelanjutan.