Perbedaan Penulisan Skripsi dan Tesis dalam Studi Hukum

Pada dunia pendidikan tinggi, penulisan skripsi dan tesis menjadi bagian penting dalam menyelesaikan studi. Khususnya dalam studi hukum, kedua jenis penulisan ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Meskipun sama-sama bertujuan untuk menghasilkan karya ilmiah, skripsi dan tesis memiliki perbedaan dalam hal tujuan, metode penelitian, dan tingkat kedalaman analisis.

Perbedaan Tujuan Penulisan

Pada dasarnya, skripsi dan tesis memiliki tujuan yang berbeda. Skripsi biasanya ditulis oleh mahasiswa sarjana sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana. Tujuan utama penulisan skripsi adalah untuk membuktikan bahwa mahasiswa telah memahami konsep dan teori yang diajarkan selama kuliah dan mampu menerapkannya dalam penelitian.

Sementara itu, tesis ditulis oleh mahasiswa pascasarjana sebagai syarat untuk mendapatkan gelar master. Tujuan penulisan tesis adalah untuk membuktikan bahwa mahasiswa mampu melakukan penelitian independen dan memberikan kontribusi baru dalam bidang studinya. Dalam konteks studi hukum, tesis biasanya berfokus pada penelitian hukum empiris atau hukum normatif.

Perbedaan Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi dan tesis juga berbeda. Dalam penulisan skripsi, mahasiswa biasanya menggunakan metode penelitian deskriptif, yaitu metode yang digunakan untuk menggambarkan fenomena atau permasalahan hukum yang sedang diteliti. Metode ini biasanya melibatkan pengumpulan data sekunder, seperti buku, jurnal, dan sumber lainnya.

Sementara itu, dalam penulisan tesis, mahasiswa biasanya menggunakan metode penelitian eksploratif atau analitis. Metode ini melibatkan pengumpulan data primer, seperti wawancara, survei, atau studi kasus. Tujuannya adalah untuk mengeksplorasi atau menganalisis fenomena atau permasalahan hukum secara lebih mendalam.

Perbedaan Tingkat Kedalaman Analisis

Tingkat kedalaman analisis dalam skripsi dan tesis juga berbeda. Dalam skripsi, analisis biasanya lebih sederhana dan berfokus pada penerapan teori dan konsep hukum pada kasus atau permasalahan tertentu. Sementara itu, dalam tesis, analisis biasanya lebih mendalam dan berfokus pada penemuan dan interpretasi data baru.

Dalam konteks studi hukum, analisis dalam skripsi biasanya berfokus pada penerapan hukum positif, yaitu hukum yang sudah ada dan berlaku. Sementara itu, analisis dalam tesis biasanya berfokus pada penemuan hukum baru atau interpretasi hukum yang berbeda.

Secara keseluruhan, skripsi dan tesis memiliki perbedaan yang signifikan dalam konteks studi hukum. Meskipun keduanya bertujuan untuk menghasilkan karya ilmiah, perbedaan dalam tujuan, metode penelitian, dan tingkat kedalaman analisis membuat skripsi dan tesis menjadi unik dalam cara mereka masing-masing. Dengan memahami perbedaan ini, mahasiswa dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk proses penulisan skripsi atau tesis mereka.