Pentingnya Memahami Konsep Dasar Gerak Lurus Beraturan

Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah salah satu konsep dasar dalam fisika yang penting untuk dipahami. Dalam GLB, kecepatan disimbolkan dengan huruf v. Kecepatan merupakan besaran vektor yang menyatakan perubahan posisi benda per satuan waktu. Kecepatan dapat dihitung dengan rumus v = s/t, di mana s adalah perpindahan benda dan t adalah waktu yang diperlukan untuk perpindahan tersebut. Selain itu, dalam GLB, gaya disimbolkan dengan huruf F. Gaya merupakan besaran vektor yang menyatakan interaksi antara dua benda. Resultan gaya yang bekerja pada benda yang bermassa konstan adalah sama dengan hasil kali massa benda dengan percepatannya. Hal ini merupakan definisi dari hukum Newton kedua. Hukum Newton pertama menyatakan bahwa benda yang diam akan berusaha untuk tetap diam, dan benda yang bergerak akan berusaha untuk tetap bergerak. Kutipan tersebut menggambarkan prinsip inersia yang merupakan dasar dari hukum Newton pertama. Satuan waktu (t) dalam fisika adalah detik (s). Satuan ini digunakan untuk mengukur durasi suatu peristiwa atau perubahan yang terjadi pada benda. Pada GLB, waktu sangat penting dalam menghitung kecepatan dan perpindahan benda. Hukum Newton ketiga menyatakan bahwa jika benda 1 memberikan gaya aksi kepada benda 2, maka benda 2 akan memberikan gaya reaksi pada benda 1 yang sama besar namun berlawanan arah. Hukum ini menjelaskan tentang interaksi antara dua benda yang saling memberikan gaya. GLB merupakan kependekan dari Gerak Lurus Beraturan. Konsep ini mengacu pada gerakan benda yang bergerak lurus dengan kecepatan konstan. Dalam GLB, tidak ada percepatan yang mempengaruhi gerakan benda. Gaya yang muncul jika permukaan dua zat bersentuhan secara fisik adalah gaya gesek. Gaya ini dapat menghambat gerakan benda atau menyebabkan perubahan arah gerakan benda. Satuan percepatan adalah meter per detik kuadrat (m/s^2). Percepatan merupakan besaran vektor yang menyatakan perubahan kecepatan per satuan waktu. Percepatan dapat dihitung dengan rumus a = (v-u)/t, di mana v adalah kecepatan akhir, u adalah kecepatan awal, dan t adalah waktu yang diperlukan untuk perubahan kecepatan. GLBB yang mengalami perlambatan adalah gerak benda yang kecepatannya berkurang seiring dengan waktu. Dalam GLBB dengan percepatan -10 m/s^2 dan percepatan gravitasi bumi g, benda akan mengalami perlambatan. Benda yang mengalami gerak berubah beraturan memiliki kecepatan yang berubah seiring dengan perubahan waktu. Kecepatan benda pada setiap titik perpindahan berbeda-beda. Panjang lintasan total benda dari titik awal ke titik akhir pergerakannya disebut jarak. Jarak dapat dihitung dengan rumus s = v*t, di mana s adalah jarak, v adalah kecepatan, dan t adalah waktu yang diperlukan untuk perpindahan. Perubahan posisi benda dari titik awal ke titik akhir pergerakannya disebut perpindahan. Perpindahan dapat dihitung dengan rumus s = v*t, di mana s adalah perpindahan, v adalah kecepatan, dan t adalah waktu yang diperlukan untuk perpindahan. Jarak yang ditempuh per satuan waktu disebut kecepatan. Kecepatan dapat dihitung dengan rumus v = s/t, di mana v adalah kecepatan, s adalah jarak, dan t adalah waktu yang diperlukan untuk perpindahan. Perpindahan benda per satuan waktu disebut kecepatan. Kecepatan dapat dihitung dengan rumus v = s/t, di mana v adalah kecepatan, s adalah perpindahan, dan t adalah waktu yang diperlukan untuk perpindahan. Alat ukur untuk menentukan panjang suatu benda adalah penggaris. Penggaris digunakan untuk mengukur panjang suatu benda dengan satuan meter (m). Timbangan digunakan sebagai alat ukur besaran massa. Timbangan dapat digunakan untuk mengukur massa suatu benda dengan satuan kilogram (kg). Sebuah kereta berjalan dengan kecepatan tetap 25 m/s. Waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak 5 km dapat dihitung dengan rumus t = s/v, di mana t adalah waktu, s adalah jarak, dan v adalah kecepatan. Dalam hal ini, waktu yang diperlukan adalah 200 detik. Sebuah peluru ditembakkan vertikal ke atas dengan kecepatan awal 50 m/s. Jika percepatan gravitasi adalah 10 m/s^2, peluru akan mencapai titik tertinggi setelah bergerak selama 5 detik. Sebuah kelereng dilemparkan ke atas dengan ketinggian 4 m dari tanah. Kecepatan awal kelereng adalah 10 m/s, dan percepatan gravitasi adalah 10 m/s^2. Kecepatan kelereng saat mencapai tanah dapat dihitung dengan rumus v = u + at, di mana v adalah kecepatan akhir, u adalah kecepatan awal, a adalah percepatan, dan t adalah waktu. Dalam hal ini, kecepatan kelereng saat mencapai tanah adalah 0 m/s.