Sejarah Koperasi di Indonesia: Dari Awal Hingga Masa Kini

Koperasi di Indonesia telah memiliki sejarah yang panjang dan kaya, mulai dari masa kolonialisme hingga saat ini. Tidak hanya di Indonesia, koperasi telah berkembang di seluruh dunia sejak jauh sebelumnya. Koperasi telah menjadi "penyelamat" bagi perekonomian nasional di banyak negara, mampu meningkatkan pendapatan dan menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi anggota dan masyarakat sekitar. Di Indonesia, koperasi pertama kali dirintis di Purwokerto pada tahun 1896 oleh R. Aria Wiriaatmadja. Ia mendirikan bank yang diberi nama De Poerwokertosche Hulph-En spaar Bank (bank pertolongan dan simpanan para priayi Purwokerto) untuk membantu priyayi atau pegawai pribumi yang terjerat dalam hutang kepada rentenir. Dengan adanya bank ini, para pegawai dapat terbebas dari jeratan hutang tersebut. Setelah Indonesia merdeka, koperasi di Indonesia berkembang pesat dengan dukungan dari pemerintah, terutama Drs. Moh. Hatta sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia. Pada akhir 1946, Jawatan Koperasi mengadakan pendataan koperasi dan mencatat sekitar 2.500 unit koperasi yang telah didirikan di seluruh Indonesia. Karena jasa tersebut, Drs. Moh. Hatta dikenal sebagai "Bapak Koperasi Indonesia." Untuk mendukung kegiatan koperasi di Indonesia, diselenggarakan Kongres Pertama di Tasikmalaya, Jawa Barat, pada tanggal 11-14 Juli 1947. Selanjutnya, pada tanggal 15-17 Juli 1957, diselenggarakan Kongres Kedua di Bandung, dan pada tanggal 1-5 September 1959, diselenggarakan Kongres Ketiga di Jakarta. Koperasi di Indonesia telah menjadi bagian penting dari perekonomian nasional, dan telah memberikan banyak manfaat bagi anggota dan masyarakat sekitar. Dengan sejarah yang panjang dan kaya, koperasi di Indonesia telah menjadi contoh yang patut dijadikan oleh negara-negara lain di seluruh dunia.