Tetap Kamu

Saat itu adalah hari pertama sekolah baru bagi Kamila. Dia merasa gugup dan tidak yakin apa yang akan terjadi. Kamila adalah seorang siswa yang ceria dan penuh semangat, tetapi dia juga memiliki kekhawatiran tentang bagaimana dia akan diterima oleh teman-teman barunya. Ketika Kamila tiba di sekolah, dia melihat sekelompok anak-anak yang sedang bermain di halaman. Dia merasa sedikit canggung dan tidak tahu harus berbuat apa. Tiba-tiba, seorang anak laki-laki dengan senyum lebar mendekatinya. "Hai, namaku Rizky. Kamu baru di sini, kan? Aku bisa membantumu," kata Rizky dengan ramah. Kamila merasa lega dan senang mendapat teman baru. Mereka berdua mulai berbicara dan segera menjadi teman yang baik. Rizky mengenalkan Kamila kepada teman-temannya yang lain, dan Kamila merasa diterima dengan hangat oleh mereka. Selama beberapa minggu berikutnya, Kamila semakin nyaman di sekolah baru. Dia menemukan minat dan bakatnya dalam seni dan musik. Kamila bergabung dengan klub seni dan mulai mengeksplorasi kreativitasnya. Teman-teman barunya mendukungnya dan memberinya semangat. Namun, tidak semua hari di sekolah baru Kamila berjalan lancar. Ada saat-saat ketika dia merasa tidak percaya diri dan meragukan dirinya sendiri. Tetapi setiap kali Kamila merasa seperti itu, Rizky dan teman-temannya selalu ada di sampingnya untuk memberikan dukungan dan mengingatkannya untuk tetap menjadi dirinya sendiri. Kamila belajar bahwa menjadi diri sendiri adalah hal yang paling penting. Dia tidak perlu berusaha menjadi orang lain atau mencoba terlalu keras untuk disukai oleh orang lain. Teman-teman barunya menerima Kamila apa adanya, dengan semua kelebihan dan kekurangannya. Sekarang, Kamila merasa bahagia dan percaya diri di sekolah baru. Dia tahu bahwa dia memiliki teman-teman yang peduli dan mendukungnya. Kamila belajar bahwa menjadi diri sendiri adalah kunci untuk meraih kebahagiaan dan kesuksesan. Dalam cerita ini, Kamila menghadapi tantangan di sekolah baru, tetapi dengan bantuan teman-teman barunya, dia belajar untuk tetap menjadi dirinya sendiri. Pesan dari cerita ini adalah pentingnya menerima diri sendiri dan memiliki teman-teman yang mendukung.