isier: Bapak Kimia Modern dan Penemuan Hukum Kekekalan Mass

Antoine Lavoisier, seorang ilmuwan kimia Prancis, adalah sosok yang sangat berpengaruh dalam pengembangan ilmu kimia. Ia dikenal sebagai "Bapak Kimia Modern" karena kontribusinya yang signifikan terhadap bidang tersebut. Salah satu penemuan terbesar Lavoisier adalah menggabungkan semua penemuan kimia yang terpisah menjadi satu kesatuan. Ia membuat kerangka kimia berdasarkan penelitian para ilmuwan sebelumnya, seperti Joseph Black, Henry Cavendish, Joseph Priestley, dan George Ernst Stahl. Pada saat itu, para ilmuwan percaya bahwa reaksi pembakaran menghasilkan gas flogiston, sehingga massa zat setelah pembakaran sedikit lebih sedikit dari sebelumnya. Hal ini didasarkan pada percobaan yang dilakukan oleh Priestley. Dalam percobaan tersebut, Priestley menemukan bahwa reaksi pemanasan padatan oksida raksa menghasilkan air raksa dan gas berwarna di atasnya. Setelah ditimbang, massa air raksa lebih sedikit daripada massa oksida raksa. Priestley menyebut gas tak berwarna dengan istilah flogiston. Namun, Lavoisier tidak setuju dengan adanya gas flogiston. Menurutnya, flogiston adalah gas oksigen. Ia mengulang percobaan Priestley untuk membuktikan dugaannya. Lavoisier menimbang massa zat sebelum dan setelah reaksi pemanasan oksida raksa dengan teliti menggunakan timbangan yang peka. Ternyata, terjadi pengurangan massa oksida raksa. Lavoisier menjelaskan alasan berkurangnya massa oksida raksa setelah penasan. Ketika dipanaskan, oksida raksa menghasilkan gas oksigen, sehingga massa oksida raksa akan berkurang. Ia juga membuktikan kebalikannya, yaitu jika sebuah logam dipanaskan di udara, massanya akan bertambah sesuai dengan jumlah oksigen yang diambil dari udara. Penemuan ini dikenal dengan nama Hukum Kekekalan Massa, yang menyatakan bahwa jumlah massa zat sebelum dan setelah reaksi tidak berubah. Dengan penemuan ini, teori flogistik yang telah diterima oleh para ilmuwan kimia selama kurang lebih 100 tahun akhirnya tumbang. Lavoisier juga menyatakan bahwa berat keringat menunjukkan hasil pembakaran lambat di dalam tubuh. Lavoisier mendiskusikan ide-idenya dalam sebuah buku yang berjudul "Traite Elementaire de Chymie" (Pokok Dasar Ilmu Kimia). Buku yang dipublikasikan pada tahun 1789 ini juga memuat pendapat Lavoisier mengenai definisi unsur kimia. Lavoisier berpendapat bahwa unsur adalah zat yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana. Berdasarkan hal tersebut, Lavoisier membuat daftar 33 zat yang ia anggap sebagai unsur. Secara keseluruhan, Antoine Lavoisier adalah sosok yang sangat berpengaruh dalam pengembangan ilmu kimia. Penemuan dan kontribusinya terhadap bidang tersebut telah membantu membentuk dasar ilmu kimia modern.