Artefak Kerajaan Kalingga: Jejak Sejarah yang Mengagumkan

Kerajaan Kalingga adalah salah satu kerajaan Hindu-Buddha yang pernah berdiri di wilayah Jawa Tengah, Indonesia. Kerajaan ini diperkirakan berdiri pada abad ke-6 hingga abad ke-7 Masehi. Meskipun sudah lama berlalu, jejak sejarah Kerajaan Kalingga masih dapat ditemukan dalam bentuk artefak yang menakjubkan. Salah satu artefak yang paling terkenal dari Kerajaan Kalingga adalah Prasasti Kalingga. Prasasti ini ditemukan di desa Mantyasih, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Prasasti Kalingga berisi tentang pemberian tanah oleh raja Kalingga kepada seorang pendeta Buddha bernama Sangha Tissabhara. Prasasti ini menjadi bukti kuat bahwa Kerajaan Kalingga adalah kerajaan Hindu-Buddha yang sangat berpengaruh pada masanya. Selain Prasasti Kalingga, artefak lain yang ditemukan di wilayah Kerajaan Kalingga adalah arca-arca Buddha. Arca-arca ini terbuat dari batu dan memiliki ukiran yang sangat indah. Salah satu arca yang paling terkenal adalah Arca Buddha Dhyani. Arca ini menggambarkan Buddha dalam posisi meditasi yang tenang dan penuh kedamaian. Arca Buddha Dhyani menjadi simbol kebijaksanaan dan keharmonisan yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Kerajaan Kalingga. Selain artefak yang terkait dengan agama, Kerajaan Kalingga juga meninggalkan jejak dalam bidang seni dan kerajinan. Salah satu contohnya adalah keramik Kalingga. Keramik ini memiliki corak yang unik dan indah, dengan warna-warna yang cerah dan motif-motif yang rumit. Keramik Kalingga menjadi bukti bahwa Kerajaan Kalingga memiliki keahlian tinggi dalam seni dan kerajinan. Kerajaan Kalingga juga dikenal dengan kegiatan perdagangannya yang aktif. Banyak temuan arkeologi menunjukkan adanya hubungan perdagangan antara Kerajaan Kalingga dengan kerajaan-kerajaan lain di Asia Tenggara. Temuan-temuan ini termasuk koin-koin dari kerajaan-kerajaan tetangga, seperti kerajaan Sriwijaya dan kerajaan Champa. Hal ini menunjukkan bahwa Kerajaan Kalingga memiliki peran penting dalam jalur perdagangan maritim pada masa itu. Dalam kesimpulan, artefak-arte