Ria dan Ketakutannya yang Tak Terduga **

Matahari pagi menyinari Theater JKT48, menyapa Ria dan Shani yang tengah berlatih untuk pertunjukan mendatang. Ria, dengan semangatnya yang membara, berlatih dengan penuh dedikasi. Namun, takdir berkata lain. Tiba-tiba, Ria jatuh pingsan di tengah latihan. Shani, yang melihat kejadian itu, panik. Ia segera menggendong Ria dan membawanya ke ruang istirahat. "Ria, bangun! Ria!" Shani memanggil nama adiknya dengan suara gemetar. Saat Ria membuka matanya, ia merasakan mual yang hebat. Tak lama kemudian, Ria muntah. Shani, yang khawatir, langsung membawa Ria ke rumah sakit. Ia tahu Ria harus disuntik, tetapi Ria sangat takut dengan jarum suntik. "Kak, aku takut disuntik!" Ria menangis tersedu-sedu. Shani berusaha menenangkan Ria, tetapi tangis Ria tak kunjung reda. Ia pun terpaksa menelepon orang tuanya, Muhammad Argantara dan Kinal Putri Aisyah Argantara, untuk membantu menenangkan Ria. Namun, Ria tetap menangis. "Ria, sayang, jangan takut. Kakek dan Nenek akan datang menemuimu," kata Kinal melalui telepon. Shani dan orang tuanya pun menelepon Kakek Argantara dan Nenek Mawar Indah Argantara. Ria, yang mendengar suara Kakek dan Neneknya, sedikit tenang. "Ria, kalau Ria mau disuntik, Kakek akan membelikan Ria tiket untuk menonton BABY MONSTER!" kata Kakek Argantara. "Dan Nenek akan membelikan Ria kuda pribadi!" tambah Nenek Mawar Indah. Mendengar janji Kakek dan Neneknya, Ria akhirnya mau disuntik. Ia pun tersenyum lega. Beberapa hari kemudian, Ria kembali bersekolah. Namun, ia di-bully oleh teman-temannya. Ria pun menceritakan kejadian itu kepada Kakek, Nenek, orang tuanya, dan Shani. "Tidak boleh ada yang berani membully Ria!" kata Muhammad Argantara dengan tegas. "Kami akan menuntut sekolah Ria!" tambah Kinal. Kakek, Nenek, orang tua, dan Shani pun naik pitam. Mereka langsung mendatangi sekolah Ria dan menuntut pihak sekolah untuk bertanggung jawab atas perlakuan bullying yang dialami Ria. Penutup:** Kejadian ini mengajarkan kita bahwa bullying adalah tindakan yang tidak terpuji. Kita harus berani melawan bullying dan melindungi diri kita sendiri dan orang-orang yang kita cintai. Ria, dengan dukungan keluarga dan kakaknya, akhirnya bisa melewati masa-masa sulitnya. Ia pun belajar untuk lebih berani dan percaya diri.