Strategi Memohon Kemudahan dalam Doa: Kajian Hadits dan Tafsir

Doa merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat penting dalam Islam. Melalui doa, seorang hamba dapat berkomunikasi langsung dengan Allah SWT, memohon segala kebutuhan dan perlindungan-Nya. Namun, terkadang doa yang dipanjatkan tidak kunjung terkabul, sehingga menimbulkan pertanyaan dan keraguan dalam hati. Hal ini mendorong kita untuk memahami strategi memohon kemudahan dalam doa, baik dari perspektif hadits maupun tafsir Al-Quran.

Memahami Hakikat Doa

Doa merupakan inti dari hubungan manusia dengan Allah SWT. Ia bukan sekadar permintaan, melainkan sebuah dialog penuh harap dan ketundukan. Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman: "Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku akan perkenankan doamu." (QS. Al-Mu'min: 60). Ayat ini menegaskan bahwa Allah SWT senantiasa mendengarkan doa hamba-Nya dan siap mengabulkannya.

Strategi Memohon Kemudahan dalam Doa

Terdapat beberapa strategi yang dapat diterapkan dalam memohon kemudahan dalam doa, berdasarkan hadits dan tafsir Al-Quran.

1. Memulai dengan Puji-pujian dan Shalawat

Sebelum memohon sesuatu, dianjurkan untuk memuji Allah SWT dengan menyebut asmaul husna (nama-nama-Nya yang indah) dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Hal ini menunjukkan rasa hormat dan ketundukan kita kepada Allah SWT. Dalam hadits riwayat At-Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang berdoa, maka hendaklah ia memuji Allah terlebih dahulu, kemudian bershalawat kepada Nabi, lalu memohon apa yang diinginkannya."

2. Berdoa dengan Khusyuk dan Bertawakkal

Khusyuk dalam berdoa berarti memusatkan hati dan pikiran kepada Allah SWT, tanpa terganggu oleh hal-hal lain. Sedangkan tawakkal berarti menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT dengan penuh keyakinan. Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman: "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka katakanlah: "Sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku." (QS. Al-Baqarah: 186). Ayat ini menunjukkan bahwa Allah SWT dekat dengan hamba-Nya dan akan mengabulkan doa yang dipanjatkan dengan khusyuk dan tawakkal.

3. Berdoa dengan Istighfar dan Tobat

Memohon ampun kepada Allah SWT atas segala dosa dan kesalahan merupakan langkah penting dalam memohon kemudahan dalam doa. Dalam hadits riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya doa orang yang berdosa tidak akan terangkat hingga ia memohon ampun kepada Allah."

4. Berdoa dengan Tekun dan Bersungguh-sungguh

Doa yang dipanjatkan dengan tekun dan bersungguh-sungguh akan lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT. Dalam hadits riwayat At-Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda: "Berdoalah kepada Allah dengan sungguh-sungguh, karena sesungguhnya Allah SWT tidak akan mengabulkan doa orang yang lalai dan tidak bersungguh-sungguh."

5. Berdoa dengan Waktu-Waktu Mustajab

Terdapat waktu-waktu tertentu yang diyakini lebih mustajab untuk berdoa, seperti sepertiga malam terakhir, saat sujud, saat azan, dan saat hujan. Dalam hadits riwayat At-Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda: "Doa yang dipanjatkan pada saat sujud lebih mustajab."

Kesimpulan

Memohon kemudahan dalam doa merupakan sebuah proses yang membutuhkan kesungguhan dan keikhlasan. Dengan memahami hakikat doa dan menerapkan strategi yang tepat, kita dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon segala kebutuhan dan perlindungan-Nya. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi doa kita dan mengabulkan segala permohonan kita.