Membangun Kemandirian Melalui Tingkatan Keaksaraan Warga Belajar **

Warga belajar (WB) merupakan kelompok masyarakat yang memiliki semangat tinggi untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Mereka memiliki kebutuhan dan karakteristik yang berbeda dengan siswa formal, sehingga proses pembelajarannya pun perlu disesuaikan. Salah satu pendekatan yang efektif adalah dengan menerapkan sistem tingkatan keaksaraan. Sistem tingkatan keaksaraan ini mengacu pada Standar Kompetensi Fungsional (SKF) yang dirancang berdasarkan level atau tingkat kompetensi keaksaraan yang ingin dicapai oleh WB. Terdapat tiga tingkatan keaksaraan yang perlu dipahami: 1. Tingkat Keaksaraan Dasar: Tingkat ini ditujukan bagi WB yang belum mengenal huruf atau memiliki kemampuan membaca dan menulis yang sangat terbatas. Tujuannya adalah untuk membantu mereka memahami dasar-dasar membaca, menulis, dan berhitung. Metode pembelajaran yang digunakan biasanya lebih menekankan pada pendekatan holistik dan menyenangkan, seperti melalui permainan, lagu, dan cerita. 2. Tingkat Keaksaraan Lanjut: Tingkat ini ditujukan bagi WB yang sudah memiliki kemampuan dasar membaca dan menulis, namun ingin meningkatkan kemampuannya. Tujuannya adalah untuk membantu mereka memahami konsep-konsep dasar, mengembangkan kemampuan komunikasi, dan meningkatkan keterampilan hidup. Metode pembelajaran yang digunakan biasanya lebih terstruktur dan berfokus pada pengembangan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. 3. Tingkat Keaksaraan Mandiri: Tingkat ini ditujukan bagi WB yang sudah memiliki kemampuan membaca dan menulis yang baik, serta ingin mengembangkan kemampuannya lebih lanjut. Tujuannya adalah untuk membantu mereka mengakses informasi, mengembangkan potensi diri, dan berkontribusi aktif dalam masyarakat. Metode pembelajaran yang digunakan biasanya lebih fleksibel dan berfokus pada pengembangan minat dan bakat. Penerapan sistem tingkatan keaksaraan ini memiliki beberapa manfaat, antara lain: * Mempermudah proses pembelajaran: Dengan adanya tingkatan, WB dapat mengikuti program pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya. * Meningkatkan motivasi belajar: WB merasa lebih termotivasi karena mereka dapat melihat kemajuan belajar mereka secara bertahap. * Meningkatkan kualitas pembelajaran:** Dengan fokus pada kebutuhan dan kemampuan WB, proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan bermakna. Sistem tingkatan keaksaraan ini merupakan langkah penting dalam membangun kemandirian WB. Dengan meningkatkan kemampuan keaksaraan, WB dapat lebih mudah mengakses informasi, mengembangkan potensi diri, dan berkontribusi aktif dalam masyarakat. Hal ini akan berdampak positif bagi kemajuan bangsa dan kesejahteraan masyarakat.