Kasih Sayang Shani untuk Ria, Adik Kecilnya yang Berani **

essays-star 4 (200 suara)

Sore itu, suasana di teater JKT48 terasa hangat. Shani, sang kapten, tengah berlatih dengan tekun. Ria, adik kecilnya, setia menemani. Tak disangka, Ria terjatuh dan luka di kakinya yang belum kering kembali terbuka. Rasa sakit menusuk, namun Ria berusaha menahannya. Shani, yang tengah fokus berlatih, tak menyadari kondisi Ria. Gracia, sahabat Shani, melihat Ria menahan sakit dan berbisik kepada Shani. Shani langsung menghampiri Ria dan menanyakan keadaannya. Ria mencoba mengelak, namun Shani terus memaksa Ria untuk jujur. "Ria, kamu kenapa? Kenapa kamu diem aja?" tanya Shani dengan nada khawatir. Ria masih mengelak, hingga Gracia memberikan ide untuk melihat rekaman CCTV. Mendengar kata "CCTV", keringat dingin langsung membasahi tubuh Ria. "K-kenapa h-harus c-cctv?" ucap Ria dengan suara gemetar. Shani yang melihat perubahan di wajah Ria langsung menyuruh Gracia untuk menahan tangan Ria. "Gracia, tolong tahan Ria. Aku mau lihat CCTV-nya," pinta Shani. Gracia paham maksud Shani dan langsung memegang tangan Ria. Ria memberontak, memohon agar Gracia melepaskan tangannya. Namun, Gracia tetap teguh memegang tangan Ria. Shani pun datang, bukan sendirian, melainkan bersama staff medis. Shani ikut menahan kaki Ria agar dapat dijahit. Ria terus memberontak, meminta Shani untuk melepaskan tangannya. "Shani, tolong lepasin aku!" pinta Ria dengan suara bergetar. Shani pun menggendong Ria menuju UKS teater. Ria menangis di pelukan Shani. Shani mencoba menenangkan adik kecilnya dengan bantuan Gracia. Gracia memegang tangan Ria, memberikan kekuatan dan ketenangan. Di tengah kesedihan Ria, kasih sayang Shani begitu terasa. Shani tak hanya seorang kapten yang tegas, tapi juga seorang kakak yang penuh kasih sayang. Ia selalu ada untuk Ria, melindungi dan menjaganya. Wawasan:** Kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya kasih sayang dan perhatian dalam keluarga. Shani, meskipun sibuk dengan aktivitasnya sebagai kapten JKT48, tetap meluangkan waktu untuk adiknya. Ia menunjukkan bahwa kasih sayang tak mengenal batas, bahkan di tengah kesibukan dan tanggung jawab.