Bagaimana Kliping Orde Baru Membentuk Persepsi Publik terhadap Politik dan Ekonomi?

Di tengah hiruk pikuk informasi yang melimpah di era digital, kita seringkali lupa bahwa media massa telah lama memainkan peran penting dalam membentuk persepsi publik. Salah satu contohnya adalah bagaimana kliping Orde Baru, yang dikontrol ketat oleh pemerintah, berhasil membentuk persepsi publik terhadap politik dan ekonomi selama tiga dekade. Artikel ini akan membahas bagaimana kliping Orde Baru, dengan segala keterbatasannya, berhasil membentuk persepsi publik terhadap politik dan ekonomi, serta dampaknya yang masih terasa hingga saat ini.

Kliping Orde Baru: Alat Propaganda yang Efektif

Kliping Orde Baru merupakan bentuk propaganda yang efektif dalam membentuk persepsi publik. Melalui kontrol ketat terhadap media massa, pemerintah Orde Baru berhasil menyajikan narasi tunggal yang menguntungkan mereka. Kliping yang disiarkan melalui televisi, radio, dan surat kabar, secara konsisten menampilkan citra positif tentang pemerintahan Orde Baru, sementara kritik dan oposisi dibungkam.

Membentuk Persepsi Positif terhadap Politik

Kliping Orde Baru berhasil membentuk persepsi positif terhadap politik dengan menampilkan citra pemimpin yang kuat dan stabil. Soeharto, sebagai pemimpin Orde Baru, digambarkan sebagai sosok yang bijaksana, tegas, dan mampu membawa Indonesia menuju kemakmuran. Kliping juga menekankan keberhasilan Orde Baru dalam menjaga stabilitas politik dan keamanan, serta membangun infrastruktur dan ekonomi.

Membentuk Persepsi terhadap Ekonomi

Kliping Orde Baru juga berperan penting dalam membentuk persepsi publik terhadap ekonomi. Melalui narasi yang dikontrol, pemerintah Orde Baru berhasil menciptakan citra ekonomi yang stabil dan berkembang. Kliping menampilkan angka-angka pertumbuhan ekonomi yang positif, serta keberhasilan program pembangunan seperti pembangunan infrastruktur dan industri.

Dampak Kliping Orde Baru terhadap Persepsi Publik

Dampak kliping Orde Baru terhadap persepsi publik masih terasa hingga saat ini. Generasi yang tumbuh di era Orde Baru cenderung memiliki persepsi positif terhadap pemerintahan Orde Baru, meskipun banyak kritik yang muncul belakangan. Kliping Orde Baru juga membentuk budaya politik yang cenderung pasif dan menerima, serta kurang kritis terhadap pemerintah.

Kesimpulan

Kliping Orde Baru merupakan contoh nyata bagaimana media massa dapat digunakan sebagai alat propaganda untuk membentuk persepsi publik. Meskipun dikontrol ketat, kliping Orde Baru berhasil membentuk persepsi positif terhadap politik dan ekonomi, yang berdampak hingga saat ini. Penting untuk memahami bagaimana media massa dapat membentuk persepsi publik, agar kita dapat lebih kritis dalam menerima informasi dan membangun opini yang objektif.