Konflik dan Penyelesaian dalam Gereja Perdana: Studi Kasus Kisah Para Rasul 6:1-7
4 (244 suara) Konflik adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia, termasuk dalam komunitas gereja. Gereja perdana, yang dibentuk setelah kenaikan Yesus, juga mengalami konflik internal yang mengancam persatuan dan kesaksian mereka. Kisah Para Rasul 6:1-7 memberikan gambaran tentang konflik yang terjadi di gereja perdana dan bagaimana mereka menyelesaikannya.
Konflik yang Muncul di Gereja Perdana
Kisah Para Rasul 6:1-7 menceritakan tentang konflik yang muncul di gereja perdana karena ketidakadilan dalam pembagian bantuan kepada janda-janda Yunani. Janda-janda Yunani merasa terpinggirkan dan tidak mendapatkan perhatian yang sama dengan janda-janda Ibrani. Hal ini menimbulkan kekecewaan dan ketidakpuasan di antara mereka. Konflik ini menunjukkan bahwa bahkan dalam komunitas Kristen, perbedaan budaya, bahasa, dan latar belakang dapat menjadi sumber konflik.
Penyelesaian Konflik melalui Pemilihan Pelayan
Para rasul, yang menyadari konflik yang terjadi, mengambil langkah untuk menyelesaikannya. Mereka memanggil seluruh jemaat dan mengajukan solusi: memilih tujuh orang yang penuh dengan Roh Kudus dan hikmat untuk melayani kebutuhan janda-janda. Pemilihan ini dilakukan dengan cara memilih orang-orang yang memiliki reputasi baik dan dihormati oleh jemaat.
Prinsip Penyelesaian Konflik dalam Gereja Perdana
Kisah Para Rasul 6:1-7 memberikan beberapa prinsip penting dalam menyelesaikan konflik di dalam gereja:
* Pengakuan dan Penanganan Konflik: Para rasul mengakui adanya konflik dan mengambil langkah untuk menyelesaikannya. Mereka tidak mengabaikan atau menutup-nutupi masalah tersebut.
* Keadilan dan Kesetaraan: Para rasul berusaha untuk menciptakan keadilan dan kesetaraan dalam pembagian bantuan. Mereka memastikan bahwa semua anggota jemaat, terlepas dari latar belakang mereka, mendapatkan perhatian yang sama.
* Pemilihan dan Pelayanan: Para rasul memilih orang-orang yang tepat untuk melayani kebutuhan jemaat. Mereka mencari orang-orang yang memiliki karakter dan kemampuan yang dibutuhkan untuk menjalankan tugas tersebut.
* Kerjasama dan Persatuan: Para rasul mengajak seluruh jemaat untuk bekerja sama dalam menyelesaikan konflik. Mereka menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan di dalam gereja.
Kesimpulan
Kisah Para Rasul 6:1-7 memberikan pelajaran berharga tentang konflik dan penyelesaiannya dalam gereja. Konflik adalah hal yang wajar, tetapi penting untuk menghadapinya dengan bijaksana dan mencari solusi yang adil dan damai. Gereja perdana menunjukkan bahwa konflik dapat diselesaikan melalui dialog, pemilihan pemimpin yang tepat, dan komitmen untuk menciptakan keadilan dan kesetaraan.
