Etika dan Tata Cara Penulisan Tembusan Surat

Surat tembusan merupakan bagian penting dalam komunikasi formal, terutama dalam lingkungan kerja. Surat tembusan berfungsi untuk memberitahukan pihak-pihak terkait mengenai isi surat utama. Namun, dalam penulisan surat tembusan, terdapat etika dan tata cara yang perlu diperhatikan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman atau bahkan merugikan pihak-pihak terkait.

Etika Penulisan Surat Tembusan

Etika dalam penulisan surat tembusan sangat penting untuk menjaga hubungan baik antar pihak. Berikut beberapa etika yang perlu diperhatikan:

* Mencantumkan nama dan jabatan penerima surat tembusan dengan jelas. Hal ini menunjukkan bahwa Anda menghargai waktu dan perhatian penerima surat.

* Mencantumkan tujuan pengiriman surat tembusan. Tujuan ini dapat berupa informasi, permintaan persetujuan, atau pemberitahuan.

* Menghindari penggunaan bahasa yang kasar atau tidak sopan. Bahasa yang digunakan dalam surat tembusan harus sopan dan profesional.

* Menghindari penyampaian informasi yang bersifat rahasia. Informasi yang bersifat rahasia sebaiknya tidak dicantumkan dalam surat tembusan.

* Menghindari pengiriman surat tembusan yang tidak relevan. Surat tembusan hanya perlu dikirimkan kepada pihak-pihak yang memang berkepentingan dengan isi surat utama.

Tata Cara Penulisan Surat Tembusan

Selain etika, tata cara penulisan surat tembusan juga perlu diperhatikan agar surat tersebut mudah dipahami dan tidak menimbulkan kebingungan. Berikut beberapa tata cara yang perlu diperhatikan:

* Mencantumkan "Tembusan" di bagian bawah surat utama. Penulisan "Tembusan" dapat dilakukan dengan menggunakan huruf kapital atau huruf kecil.

* Mencantumkan nama dan jabatan penerima surat tembusan. Penulisan nama dan jabatan dapat dilakukan dengan menggunakan format "Kepada Yth. [Nama] [Jabatan]".

* Mencantumkan alamat penerima surat tembusan. Alamat penerima surat tembusan dapat berupa alamat kantor atau alamat pribadi.

* Mencantumkan nomor surat tembusan. Nomor surat tembusan dapat berupa nomor urut atau nomor yang sama dengan surat utama.

* Mencantumkan tanggal surat tembusan. Tanggal surat tembusan sebaiknya sama dengan tanggal surat utama.

Contoh Penulisan Surat Tembusan

Berikut contoh penulisan surat tembusan:

```

Tembusan:

Kepada Yth. Bapak/Ibu [Nama]

[Jabatan]

[Alamat]

```

Kesimpulan

Penulisan surat tembusan merupakan bagian penting dalam komunikasi formal. Etika dan tata cara penulisan surat tembusan perlu diperhatikan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman atau bahkan merugikan pihak-pihak terkait. Dengan memperhatikan etika dan tata cara penulisan surat tembusan, komunikasi formal dapat berjalan dengan lancar dan efektif.